Mendaftar Haji 2018, Ternyata Daftar Tunggu CJH Lamongan Sampai 24 Tahun
Tingginya minat warga Lamongan untuk melaksanakan rukun Islam yang terakhir, yakni ibadah haji.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Tingginya minat warga Lamongan untuk melaksanakan rukun Islam yang terakhir, yakni ibadah haji.
Mengharuskan umat Islam calon jamaah benar-benar berlatih sabar.
Pasalnya, bagai mereka yang mendaftar di tahun 2018 ini harus menanti daftar tunggu hingga 24 tahun untuk menginjakkan kakinya di Tanah Suci Mekkah dan Madinah.
"Rata-rata, setiap tahun jumlah calon jamaah haji yang mendaftar sebanyak 2.000 pendaftar," ungkap Kasubag Tata Usaha Kemenag, Sunhaji kepada Tribunjatim.com, Senin (9/7/2018).
Menurutnya, tren jumlah pendaftar dari tahun ke tahun selalu meningkat. Peningkatan jumlah pendaftar ini tidak bisa dipisahkan karena tingkat kesejahteraan dan perekomian warga Lamongan terus berkembang.
Baca: Penjual Sayur Asal Ngadiluwih Kediri ini Laporkan Kasus Mafia Tanah ke Polda Jatim
"Tingginya kesadaran paling utama, ditunjang dengan meningkatnya ekonomi warga Lamongan," katanya.
Sunhaji tidak menyebut jumlah riil calon jamaah haji yang kini masih daftar tunggu. Yang pasti, daftar tahun 2018, baru bisa berangkat 24 tahun lagi.
Namun beda lagi kalau, ada perubahan atau penambahan kuota, bisa lebih cepat. Bisa lebih panjang lagi, jika jumlah pendaftar dari tahun ke tahun lebih banyak.
Calon jamaah yang mendaftar dari berbagai kalangan, ada petani, pedagang dan lainnya.
Persentasenya, petani 60 persen, pedagang 20 persen, sisanya pegawai, karyawan dan swasta lainnya.
Sementara bagi mereka yang sudah pernah berangkat haji, baru bisa mendaftar lagi setelah 10 tahun.
Di Jawa Timur, Lamongan termasuk jumlah jamaah dan yang mendaftar paling tinggi. Tentu, ongkos naik haji dari tahun ke tahun juga meningkat, meski tidak sangat signifikan.
Dengan ONH yang diberlakukan selama ini, jamaah haji ternyata tetap dimanjakan.
"Fasilitasnya sangat memuaskan," kata Sunhaji.
Baca: Menghadapi Timnas U-19 Thailand, Saddil Ramdani Bisa Diturunkan
Fasilitas yang gratis diantaranya, batik nasional, kain ihram dan buku manasik. Dan semua fasilitas itu pengadaannya oleh bank penerima setoran (BPS).
Apa koper dan tas juga geratis ? dua fasilitas itu juga gratis yang penguasaannya oleh dua maskapai penerbangan yakni, Saudi Arabia Air Line dan Garuda.
"Jadi koper dan tas jinjing yang diberikan ke jamaah calon haji (JCH) dari maskapai itu gratis," tandasnya.
Jadi kalau ada yang narik tas dan koper itu tidak dibenarkan. Karena semua diberikan secara gratis.
Sementara itu, jamaah calon haji yang akan berangkat tahun ini sebanyak 1.822 orang. Yang terbagi dalam 4 keloter yakni keloter 45, 46, 47 dan 48.
Keloter 45 berangkat 31 Juli, keloter 46 pada 1 Agustus dan pada 2 Agustus untuk keloter 47 dan 48.(Surya/Hanif Manshuri)