Dampak Waduk Dempok Mengering: Nelayan Terpaksa Cari Ikan di Waduk Lain, Harga Naik, Pengunjung Sepi
Pemandangan di Waduk Dempok, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang berubah drastis saat musim kemarau.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Ani Susanti
“Mau nggak mau, (saat) musim kemarau saya harus menempuh perjalanan sejauh sekitar 6 kilometer, untuk mencari ikan di Waduk Kecopokan, sebelah Waduk Dempok ” sambungnya.
• Kronologi Tabrakan Mobil & 2 Truk di Bangil, Kendaraan Pengangkut Besi Terguling, Korban Jiwa Nihil
Alasan Karwo mencari ikan di Waduk Kecopokan adalah karena ikan di Waduk Dempok mengering dan ukuran ikannya lebih kecil jika dibandingkan dengan Waduk Kecopokan.
Sementara itu, imbas dari berkurangnya tangkapan ikan membuat harga ikan yang dijajakan para ibu-ibu di sekitaran waduk turut melambung.
Rata-rata ikan naik Rp 5 ribu rupiah.
Berbagai ikan dijual di sekitaran waduk, seperti ikan kutuk, ikan wader, ikan mujaer, dan lain-;ain.
"Ya naik. Ikan mujaer sekarang menjadi 30-35 per kilonya, dulunya sempat masih 25 ribu. Ikan kutuk paling mahal bisa mencapai 75 ribu per kilogram," tandas Sundari, warga Dempok yang biasa berjualan di sekitar waduk
Pengunjung yang berkurang jika dibandingkan saat waduk tidak kering membuat dagangan para penjual ikan juga turut berkurang lakunya.
Untuk itu para pedagang menjualnya kembali ke Pasar Kepanjen saat malam hari.
"Ya dijual di pasar Kepanjen saat malam hari biar laku," pungkasnya. (ew).