Lewat Edukasi Literasi, OTO Group Ajak Siswa SMAN 1 Kepanjen Malang Melek Produk Jasa Keuangan
Siswa-siswi kelas X SMAN 1 Kepanjen Malang mendapat materi Edukasi Literasi Keuangan yang digelar oleh OTO Group.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Riuh antusiasme para siswa-siswi kelas X SMAN 1 Kepanjen Malang begitu membahana, saat mendapat materi Edukasi Literasi Keuangan yang digelar oleh OTO Group, Kamis (1/11/2018).
Acara tersebut digelar di Aula SMAN 1 Kepanjen.
Corporate Secretary OTO Group, Nugroho T Pramono menuturkan, edukasi mengenai literasi keuangan sangat penting untuk ditanamkan kepada para siswa.
Hal tersebut tak lepas dari tingginya animo masyarakat Indonesia, dalam melakukan pembelian melalui sistem kredit.
• Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang Dapat Akreditasi A
Nugroho menyebut, 70 persen masyarakat di Tanah Air saat ini memilih sistem kredit.
"Sebetulnya, belum tentu orang kredit itu gak punya uang. Di negara maju semua kredit. Kita mudahkan orang untuk wujudkan kendaraan impiannya," ujar Nugroho saat berlangsungnya acara di Aula SMAN 1 Kepanjen Malang.

Nugroho menambahkan, sistem kredit punya keunggulan.
Masyarakat bisa sistematis dalam mengatur keuangan, di sisi lain tetap bisa investasi seiring dengan melakukan aktivitas keuangan sehari-hari.
• Bawa Laptop, Siswa SD Insan Amanah Kota Malang Berlatih Ujian Berbasis Komputer
Tujuan melibatkan siswa untuk mengetahui seluk beluk jasa keuangan, dinilai oleh Nugroho adalah sesuatu yang penting.
Karena siswa akan mengetahui mana produk jasa keuangan yang aman, mengingat mereka adalah generasi penerus bangsa kelak.
"Intinya kita ingin mereka melek edukasi literasi keuangan. Ke depan mereka yang meneruskan. Mereka bisa tularkan kepada orang lain pengetahuan jasa keuangan," tambah Nugroho.
• Polres Malang Beri Lampu Kuning Sejumlah Universitas terkait Bahaya Laten HTI
Turut hadir dalam edukasi literasi, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang, Widodo.
Dia memandang edukasi seperti yang dilakukan OTO Group ini begitu vital ditanamkan kepada masyarakat sejak dini.
Karena, menurutnya dapat memberi petunjuk bagi masyarakat untuk terhidar dari bahaya investasi abal-abal.
"Edukasi ini menjadi begitu vital untuk ditanamkan kepada adik-adik sejak dini. Kenapa? Karena mereka akan tahu mana investasi yang irrasional (bodong) dan rasional (resmi)," ujar Widodo saat ditemui usai acara.
• Tak Ingin Posisi Klasemen Digeser, Pelatih Arema FC Minta Skuatnya Tak Remehkan PSIS Semarang
Widodo menambahkan, saat ini pemahaman literasi di Indonesia masih sangat rendah sekitar 35 persen.
Jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN begitu rendah, mengingat negara lain mencapai koefisien rata-rata 80 persen.
"Masih rendah di Indonesia soal literasi keuangan," imbuh Widodo.
• Gelar Operasi Yustisi Sampah, Muspika Singosari Malang Tanamkan Kedisiplinan Soal Sampah
Di sisi lain, Kepala SMAN 1 Kepanjen, Sulaiman menilai OTO Group begitu peduli mengenai sejauh mana pemahaman masyarakat mengenai literasi keuangan.
Pihaknya juga mengapresiasi terselenggaranya edukasi literasi keuangan di sekolahnya.
"Literasi ini bagus untuk menambah pengetahuan siswa SMAN 1 Kepanjen agar lebih mengenal pembiayaan, investasi ataupun jasa keuangan," ungkap Sulaiman.
• Bocah di Malang Ketahuan Pura-pura Diculik, Pengakuannya sampai Buat Polisi Geleng-geleng Kepala
Sementara itu, tak hanya menggelar literasi keuangan, OTO Group juga serahkan buku literasi "Mengenal Jasa Otoritas Keuangan" kepada para siswa dan siswi SMAN 1 Kepanjen.
OTO Group juga mendukung kemajuan proses belajar mengajar dengan menyerahkan perlengkapan laboratorium. (Erwin Wicaksono)