Datangi Kantor Camat Karangploso, Warga Desa Bocek Tolak Proyek Kavlingan Rumah yang Rusak Mata Air

TRIBUNJATIM.COM, KARANGPLOSO - Sejumlah warga Dusun Supit Urang dan Manggisari, Desa Bocek, Karangploso mendatangi Kantor Camat Karangploso, Senin (4/2/2019).

Mereka menolak pembangunan perengan yang ada di desa.

Pasalnya, pembangunan itu merusak mata air yang ada di bawahnya.

• Demo PMII di Pemkab Situbondo Sempat Kisruh, Amankan Satu Provokator Karena Pukul Polisi

• Vanessa Angle Akan Ditahan di Rutan Polda Jatim, Pengacara Ajukan Alih Status Jadi Tahanan Luar

• Cerita Mbah Pinjal, Wanita 70 Tahun di Kediri yang Hidup Sendiri dan Makan dari Belas Kasih Tetangga

Pantauan Surya di lokasi, dan wawancara dengan warga setempat, ada tiga mata air di Dusun Supit Urang.

Dari tiga itu, satu mata air sudah rusak dan tidak berfungsi.

Sementara duanya lagi mengalami kerusakan namun air tetap mengalir dan debit airnya pun kecil.

Terlihat bekas cangkulan di mata air yang masih mengalirkan air.

• Jelang Imlek, Kue Keranjang Buatan Warga Blitar ini Laris Manis, Sehari Bisa Habiskan 10 Kg Adonan

• Tekan Disparitas Harga di Jawa dengan Indonesia Timur Lewat Tol Laut, Kemenhub Beri 100 Kapal Baru

• Adik Julia Perez, Della Perez Dipanggil Polisi Soal Prostitusi, Sang Ibu Bilang, Boro boro ada Duit

Sunarto (51), warga Supit Urang yang juga koordinator warga menjelaskan, keberadaan mata air sangat penting bagi warga yang tinggal di dua dusun itu.

Air dimanfaatkan warga untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

Selain itu juga untuk mengairi sawah yang dikelola warga.

"Tapi debit airnya sekarang sudah kecil. Padahal sekarang musim hujan. Bagaimana nanti kalau sudah kemarau?" keluh Sunarto.

• Kisah Suporter Kacong Mania Sumenep, Rela Estafet ke Cilegon Demi Mendukung Madura United FC

• KPU Sampang Akui Sudah Lakukan Pengepakan Logistik Pemilu 2019 Sejak Tiga Hari Lalu

• Sinopsis Cinta Suci Episode Senin, 4 Februari 2019: Zian Kembali Mengganggu Suci

Kata Sunarto, warga tidak tahu jika ada proyek yang kabarnya akan dibangun komplek perumahan.

Warga baru mengetahui ketika sejumlah orang membangun perengan atau plengsengan.

"Kami tidak tahu siapa yang punya proyek," paparnya.

Ponidi, warga lainnya mengatakan para pekerja telah berhenti bekerja per Senin.

Ponidi masih melihat pekerja beraktivitas pada Sabtu (2/2/2019).

"Setelah ada protes, berhenti pengerjaannya," ungkapnya.

Ditegaskan Ponidi, warga sangat khawatir mata air rusak dan tidak bisa digunakan lagi.

Pasalnya, pepohonan yang ada di atas mata air telah ditebang.

"Padahal pohon sangat penting untuk menyerap air. Kalau pohonnya ditebang, habis, rusak mata airnya," jelasnya.

Saat mendatangi Kantor Camat Karangploso, warga diterima Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Malang Muslimin dan Sekretaris Camat Karangploso Supriyanto. (Surya/Benni Indo)