Tren Kasus Demam Berdarah Terus Meningkat Tiap Tahunnya, Lamongan Duduki Posisi ke-6 se-Jatim
Tren kasus penderita demam berdarah (DB) di Lamongan meningkat dibandingkan tahun lalu, hanya saja jika dilihat dari wilayahnya mengalami pergeseran.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Tren kasus penderita demam berdarah (DB) di Lamongan meningkat dibandingkan tahun lalu, hanya saja jika dilihat dari wilayahnya mengalami pergeseran.
Sebelumnya ada lima kecamatan menjadi endemis DB, yakni kecamatan Lamongan, Babat, Paciran, Tikung, dan Sugio.
Kini bertambah dan bergeser ke dekat wilayah ditemukannya 18 kasus, sedangkan Babat 12 kasus.
• Setelah Libur lmlek, Skuat Arema FC Kembali Gelar Latihan Persiapan Laga Arema FC Vs Timnas U-22
• Empat Pelaku Pembbobol Mesin ATM Diringkus Polres Trenggalek, Beraksi di 14 Kabupaten dan Kota
• Djanur Tak akan Turunkan Dua Pemain Asing Persebaya dalam Laga Persinga Ngawi Vs Persebaya Surabaya
Lamongan menduduki peringkat ke-6 se-Jawa Timur terbesar untuk kasus DB. Selama tiga hari, sekitar 50 kasus baru ditemukan.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Lamongan, Bambang Susilo mengatakan, temuan kasus baru DB masih tinggi. Setiap hari minimal ditemukan tiga kasus baru bahkan lebih.
"Tren kasusnya memang meningkat dibandingkan tahun lalu, " katanya, Rabu (6/2/2019).
• 6 Masakan Bertema Valentine Lengkap dengan Resepnya, Bisa Diberikan untuk Orang Tersayang
• Lapas Narkotika Klas II-A Kabupaten Pamekasan Jadi Lapas Percontohan Sadar Literasi
• Besok Ada Dua Sidang Besar di PN Surabaya, Humas: Kasus Ahmad Dhani dan Driver Ojol, Ahmad Hilmi
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Lamongan menunjukkan jumlah ada 167 penderita DBD, dengan korban meninggal dunia 3 orang.
Saat ini, Bambang memastikan seluruh puskesmas sudah didropping abate dan dilakukan penyemprotan secara bertahap.
Upaya ini masih terus dilakukan karena wabahnya memang lebih parah dibandingkan tahun lalu.
• Setelah Cari 17 Jam, Bocah 10 Tahun Yang Hilang di Mojokerto, Ditemukan Tewas di Kubangan Pabrik
• Ekonom Unair: PR Khofifah Berat, Ada Ketimpangan Dibalik Klaim Pertumbuhan Ekonomi Jatim Pakde Karwo
• Ajudan Ungkap Firasat Jenderal Korban PKI, Ruang ber-AC Jadi Panas & Marah ke Anak Soal Mesin Ketik
Peningkatan kasus DB ini sebenarnya merata.
Berdasarkan data Kemenkes, Jatim menduduki posisi pertama tingkat keparahan kasusnya.
Namun, dipastikan Lamongan masih bisa dikendalikan.
Meski tren kasusnya berubah, sebelumnya dalam satu tahun hanya 144 kasus. Sekarang naik signifikan karena periodik tiga tahunan.
Untuk itu, pihaknya terus melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan melakukan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) plus.
Satu di antara kegiatannya dengan memberikan abate di masing-masing kamar mandi masyarakat supaya tidak tumbuh jentik baru.
Ada beberapa tipe penderita DB yang masuk dalam klasifikasi dinas.
Pertama praduga sementara ada 137 kasus, sedangkan positif DB jumlahnya sekitar 164 kasus.
• UPDATE Kasus Prostitusi Artis: Della Perez Masih Diperiksa di Polda Jatim, Pengacara: Menjadi Saksi
• VIDEO: Meriahnya Malam Tahun Baru Imlek di Klenteng Cokro Surabaya Bersama Dewa Rejeki
Sementara tiga kasus lainnya masuk dalam indikasi dengue shock syndrome (DSS).
Kasus ini paling parah, karena dipastikan positif DB disertai shock.
Sehingga penderita harus dilakukan terapi khusus, jika tidak bisa menimbulkan kematian.
“Kasus tiga yang meninggal rata-rata DSS,” jelasnya.
Bupati Lamongan, Fadeli menuturkan, karena Lamongan masuk sepuluh besar Jatim, sehingga harus ada perhatian khusus dari pemerintah.
Fadeli tidak menyinggung terkait status KLB, karena pusat juga belum menetapkan meski kasusnya lebih banyak.
Fadeli berharap ada partisipasi aktif dari instansi terkait untuk sosialisasi dan penanganannya.
"Termasuk langkah, tiga M, menimbun, menguras dan menutup," katanya. (Surya/Hanif Manshuri)