Bupati Pasuruan Sampaikan LKPJ Ke DPRD, Ini Daftar Program Kepemimpinannya di Periode Kedua
Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf menyampaikan laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) akhir tahun anggaran 2018 dalam rapat paripurna pertama DPRD
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf menyampaikan laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) akhir tahun anggaran 2018 dalam rapat paripurna pertama DPRD Pasuruan, Senin (1/4/2019) siang.
Ini merupakan bentuk tanggung jawab Bupati Pasuruan sesuai dengan amanah konstitusi UU Nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah.
Dalam kesempatan ini, Bupati yang akrab disapa Gus Irsyad itu menyampaikan banyak hal.
Pertama, realisasi pendapatan daerah tahun 2018, Rp 3.187.962.193.913. Atau jika dipresentasikan sekitar 97,84 persen
(Rencana Pesta Sabu-Sabu Dua Sopir Truk Digagalkan Polres Pasuruan, Polisi: Baru Mau Mulai Pesta)
(Komitmen Benahi Infrastruktur, Pemkab Pasuruan Akan Perbaiki 14 Jembatan dengan Dana Rp 4,3 Miliar)
Kedua, belanja daerah di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan.
Belanja daerah tahun 2018 terealisasi Rp 3.140.572.335.212 atau terserap 93 persen dari pendapatan daerah. Belanja daerah itu terdiri dari belanja tidak langsung dan langsung.
Belanja tidak langsung tahun 2018 terealisasi Rp 1.790.163.334.384 atau terserap 96,20 persen.
Sedangkan belanja langsung tahun 2018 terserap Rp 1.350.409.000.828 atau sekitar 89,08 persen.
Dengan demikian, proporsi belanja tidak langsung terhadap realisasi belanja daerah tahun 2018 sebesar 57 persen, sedangkan belanja langsung sebesar 43 persen.
Setelah itu, ia juga menyampaikan pencapaian indikator kinerja utama daerah berdasarkan RPJMD tahun 2013 - 2018. Dikatakan Gus Irsyad, ada sembilan indikator dalam hal ini.
Di antaranya adalah penilaian SAKIP oleh KemenPAN-RB.
(Komitmen Benahi Infrastruktur, Pemkab Pasuruan Akan Perbaiki 14 Jembatan dengan Dana Rp 4,3 Miliar)
Selanjutnya, opini BPK atas laporan keuangan pemerintah daerah, tingkat pengangguran terbuka (TPT), Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) perkapita, pertumbuhan ekonomi, Nilai Tukar Petani (NTP), Indeks Kesenjangan Wilayah, dan terakhir angka kemiskinan di Pasuruan.
"Saya menyadari bahwa selain terdapat capaian positif, ada juga kekurangan yang harus diperbaiki. Oleh karena itu, dalam lima tahun ke depan, saya bersama pak Wabup akan berusaha mengemban tugas sebaik - baiknya," kata Gus Irsyad kepada Surya.
Dia menjelaskan ini merupakan periode keduanya menjabat sebagai Bupati Pasuruan. Di paruh tahun pertama kembali lagi memimpin Pasuruan, ia dan wabup sudah menerima sejumlah sederet penghargaan.
Dari catatan, sudah ada 15 penghargaan yang sudah diterimanya dan Pemkab Pasuruan.
"Penghargaan bukan merupakan tujuan utama, tetapi apresiasi atas usaha keras dan kerja bersama semua jajaran pemerintah daerah dan pemangku kepentingan. Kami akan terus berkomitmen dalam memberikan motivasi untuk berkarya lebih baik lagi," tambahnya.
(Seminggu, Upaya Polres Pasuruan Kota Menangkap 4 Tahanan Kabur Buntu, Sudah Kerahkan Tim Gabungan)
Dalam periode mendatang ini, pihaknya sudah menyiapkan strategi untuk meningkatkan kualitas dan kepuasan pelayanan publik.
Ia mengaku sudah mendesain beberapa program unggulan yang sudah ada dan berjalan baik sampai dengan saat ini.
Menurut dia, program unggulan tersebut bersifat stimulatif yang diharapkan dapat menggerakkan partisipasi seluruh perangkat desa dan masyarakat.
Program yang akan diterapkan adalah diantaranya Satrya Emas (Pusat layanan ekonomi maslahat).
Selain itu, ada juga program, ODHA-link, Surya Mas Jelita (Sehat untuk berkarya, mandiri bersama kelompok jelang eliminasi kusta), Sakera Jempol (Sadari kekerasan terhadap perempuan dan anak dengan jemput bola), dan Agawe (Ayo Gawe WC).
Tak hanya itu, ada juga program baru yang akan diterapkan di periode lima tahun yang akan datang, yakni:
Rumahku surgaku, Wak Moqidin (Wayahe kumpul mbangun TPQ dan Madin), Kenduren Mas (Kendaraan urun rembug masyarakat), adus kali, Kemisan, satu desa satu bank sampah, Pelasan (Pelatihan santri).
Pusaka (Pemuda dan santri antri narkoba), Perwira keluarga (perempuan wira usaha), Pemuda pelopor pembangunan desa (P3D), Pasuruan Gumuyi (Guyup rukun bersatu padu), Pasuruan podo roso, dan yuk nonggo.
"Implementasi program unggulan itu akan disinergikan dengan program pembangunan dalam rencana strategis perangkat daerah. Sehingga keberhasilannya dapat diukur outputnya maupun outcomenya. Jadi bukan hanya jargon, tapi diimplementasikan dan dirasakan manfaatnya," pungkas dia.
Reporter: SURYA / GALIH LINTARTIKA
(Caleg DPRD Pasuruan ini Pacu Mesin Politik Untuk Dapatkan Banyak Suara)
(Tanah TKD Hilang 4,6 Hektar, Kejaksaan Pasuruan Siap ke BPKP Hitung Kerugian Negara)