Driver Ojek Online Kini Boleh Masuk Universitas Brawijaya, Harus Titipkan KTP
Ojek Online terpantau diperbolehkan masuk Kampus Universitas Brawijaya sejak Senin *(8/4/2019).
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, KLOJEN - Ojek Online terpantau diperbolehkan masuk Kampus Universitas Brawijaya sejak Senin *(8/4/2019).
Namun kini, para driver ojek online harus menitipkan KTP ke sekuriti di pintu gerbang kampus. Jadi, saat keluar lagi, maka driver ojol mengambil lagi KTP ke pos sekuriti.
"Kalau saya aturan itu diikuti saja. Biasanya juga tergantung sekuritinya. Pernah saya menjemput penumpang di UB malam tapi gak nitip KTP," jelas Yulius, ojol pada suryamalang.com, Rabu (10/4/2019).
Namun saat menjemput penumpang Rabu siang, ia menitipkan KTP di sekuriti di gerbang Jl Veteran.
(Respon Ojek Online Soal Masuk Kampus UB Diberi Titik-Titik Drop Zone: Tak Perlu Cari Lokasi Lagi)
Setelah menjemput penumpang, ia keluar lagi ke lewat gerbang JL Veteran. Ia izin ke penumpang mengambil KTP dulu baru meneruskan perjalanan.
Driver lain usai mengantar penumpang saling sapa. "Njupuk KTP yo?" tanya salah satu ke driver ojol.
Driver ojol lain, Abdul Fatah mengeluhkan aturan nitip KTP.
Ia pernah menjemput mahasiswa di Jl Kertarahayu ke Filkom UB. Ia masuk ke gerbang UB dekat kawasan Fisip.
Setelah menurunkan penumpang ke Filkom, ia putar lagi mengambil KTP nya di pintu masuk awal tadi. Padahal mestinya ia bisa keluar langsung lewat JL Veteran.
"Jadi gak efektif. Ini saran saja. Kenapa gak diberi kartu visitor. Misalkan masuk dari gerbang A keluar ke gerbang B, maka tinggal menyerahkan ke sekuriti kartu visitor itu," sarannya.
Disarankan di kartu itu menunjukkan asal gerbang masuk. Dengan begitu, driver cepat meneruskan perjalanan lagi.
"Ini saat mengantar begini. Kalau misalkan dapat penumpang, posisi driver kadang kan gak tentu. Dan tujuan penumpang bisa juga tak lewat gerbang awal driver masuk. Kalau masih mengambil lagi KTP kasihan penumpangnya," jelasnya.
Karena merasa ribet, ia berusaha menghindari sekitar kampus agar tak dapat order.
"Saya ke sekitar Pasar Besar aja," katanya.
Sementara dari pantauan suryamalang.com, zona penurunan atau penjemputan penumpang tak terlihat. Seperti di dekat hutan MIPA, titik drop zone malah tertutup mobil parkir.
Jadi penumpang tetap bisa diturunkan di depan fakultasnya atau menunggu jemputan ojol dititik yang disepakati. Namun tak ada ojol yang ngetem atau berkumpul menanti penumpand di UB.
Ini bisa terlihat di aplikasi ojol. Sehingga mereka usai mengantar jemput langsung keluar kampus lagi.
Reporter: Surya/Sylvianita Widyawati
(Pro Kontra Kebijakan Kawasan Berstiker Universitas Brawijaya Malang Menurut Mahasiswa)
(Respon Ojek Online Soal Masuk Kampus UB Diberi Titik-Titik Drop Zone: Tak Perlu Cari Lokasi Lagi)