10 Personel Dikerahkan Buat Pantau Titik Kebakaran di Gunung Arjuno, BPBD: Ini Orang-orang Pilihan
BPBD Kota Batu mengerahkan 10 personel untuk mendatangi titik kebakaran di Gunung Arjuno.
Penulis: Benni Indo | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, BATU - BPBD Kota Batu mengerahkan 10 personel untuk mendatangi titik kebakaran di Gunung Arjuno.
10 orang itu berasal dari TNI dan petugas Tahura. Mereka berangkat pada Senin pagi dan diperkirakan kembali sore hari.
“Yang berangkat adalah orang-orang pilihan dengan kekuatan fisik dan pengalaman yang memadai,” ujar Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu Achmad Choirur Rochim, Senin (5/8/2019).
Dijelaskan Rochim, personil yang diberangkatkan ditugaskan untuk memastikan api betul-betul tidak ada.
• Kabut dan Angin Kencang Hambat Pemadaman Udara Kebakaran Hutan Gunung Arjuno
Sekalipun nantinya ditemukan titik api, maka akan diupayakan pemadaman manual dan mencatat titik koordinatnya.
Rochim menerangkan, jika dilihat dari titik pos pantau, kondisi kebakaran di Gunung Arjuno sudah padam.
Namun tidak hanya cukup sampai di situ saja. Untuk memastikan api betul-betul padam, perlu ditinjau langsung ke lokasi.
Pasalnya, bisa saja masih ada bara api yang kemudian tidak terlihat.
Jika bara api itu tidak segera dipadamkan, maka kemungkinan besar akan mengakibatkan kebakaran lagi.
• Pangdam V Barwijaya Rapat dengan Wali Kota Batu Bahas Kebakaran Hutan Gunung Arjuno
“Makannya kami kirim 10 orang naik ke sana untuk memastikan. Kalau dilihat dari jauh, belum tentu sudah padam betul,” ujar Rochim.
Rochim juga menerangkan, pemadaman dengan teknik water bombing atau bom air yang diangkut helikopter akan dikerahkan lagi pada Selasa (6/8/2019).
Bom air akan dijatuhkan di lima titik yang berada di kawasan Gunung Welirang.
“Jika nanti memang ditemukan titik api juga di Arjuno, maka akan dilakukan bom air juga sesuai koordinat yang telah dicatat oleh petugas yang berangkat,” terangnya.
Sejauh pengalaman Rochim, faktor alam menyumbang 1 persen proses terjadinya kebakaran hutan.
• Pemadaman Hutan Gunung Arjuno yang Terbakar, BPBD Gunakan Water Bombing di 7 Titik Lokasi Api
Sisanya adalah ulah tangan manusia.
Kebakaran hutan akibat faktor alam dimungkinkan terjadi saat cahaya matahari yang terik dipantulkan ke daun yang kering.
Kemudian mengakibatkan kebakaran. Terlepas dari itu adalah gesekan kayu. Namun itu pun kemungkinannya sangat kecil.
Sementara itu, Panglima Kodam V Brawijaya Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi mendatangi titik pantau untuk melihat langsung dampak kebakaran di Gunung Arjuno.
Wisnoe mengatakan, ia awalnya mengetahui informasi kebakaran hutan saat menonton televisi.
“Saya mengetahui kebakaran hutan pada saat saya makan siang di Kodam. Saya langsung perintahkan staf Kodam untuk mengecek dan memberi laporan,” ujarnya.
Melihat luasnya kawasan yang terbakar hingga bantuan helikopter untuk memadamkan api, Wsnoe menilai kebakaran yang melanda Gunung Arjuno sangat serius.
Wisnoe pun memutuskan untuk melihat langsung di Kota Batu.
“Masalah kebakaran ini sensitif, sering terjadi dan selalu terjadi di Sumatra dan Kalimantan. Maka dari itu, ini mendapat perhatian serius dari dunia internasional karena sangat mengganggu. Sementara ini juga terjadi di Jawa Timur apalagi sampai penggunaan bom air dari helikopter, ini berarti sangat serius,” paparnya.
• KONDISI TERKINI Kebakaran Gunung Arjuno Lahap Padang Savana dan Pohon Cemara, Api Sudah Padam
Wisnoe tidak ingin dunia internasional menyoroti Indonesia karena persoalan kebakaran.
Personel TNI pun telah disiapkan jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
“Dalam kondisi dan suasana Indonesia yang kondusif dan damai ini, TNI AD khususnya Kodam V Brawijaya tetap akan memberikan kesiapsiagaan dan kontribusinya apabila memang dibutuhkan. Bukan hanya masalah kebakaran saja, tetapi apa saja yang menyangkut hajat hidup orang banyak, akan siap menurunkan kemampuan dan kekuatannya dalam membantu mengatasi kesulitan yang ada di masing-masing wilayah,” tegas Wisnoe. (Surya/Benni Indo)