Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

PDIP Malang Dapat 2 Pendaftar Bakal Calon Bupati Hari Ini, Ada Pengusaha dan Anak Tukang Tambal Ban

Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang kembali didatangi pendaftar bakal Calon Bupati Pilkada Kabupaten Malang 2020, Jumat (6/9/2019)

SURYA/ERWIN WICAKSONO
Wiebie Dwi Andriyas, ambil formulir pendaftaran bakal calon bupati Malang di kantor DPC PDIP Kabupaten Malang, pada Jumat (6/9/2019) 

TRIBUNJATIM.COM, KEPANJEN - Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang kembali didatangi pendaftar Calon Bupati dan Wakil Bupati jelang Pilkada Kabupaten Malang 2020, Jumat (6/9/2019).

Terbaru, Pengusaha asal Malang, Wiebie Dwi Andriyas, mendaftar untuk jadi bakal calon Bupati Malang yang memiliki 33 kecamatan itu.

Wiebie Dwi Andriyas datang ke kantor DPC PDIP Kabupaten Malang, Kepanjen sekira pukul 09:30.

Pengusaha NZR Group itu sempat bertanya berkas apa saja yang harus dipenuhi oleh dirinya ke pengurus PDI Perjuangan.

(Daftar Tanpa Mahar, DPC PDIP Kabupaten Kediri Kebanjiran Pendaftar Bacabup)

Adapun motivasi Wiebie Dwi Andriyas mendaftar sebagai pemimpin Kabupaten Malang adalah ingin memberikan perubahan positif bagi tanah kelahirannya.

“Saya putra daerah. Tentunya Apa yang sudah baik di Kabupaten Malang, saya punya visi untuk semakin meningkatkannya, baik itu pariwisata, pendidikan, ekonomi dan pengembangan desa," tutur Ketua Pertina Kota Malang ini.

Tak berselang lama, Kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang kembali didatangi oleh pendaftar pemimpin daerah Kabupaten Malang.

Pendaftar tersebut bernama Wahyu Eko Setiawan.

Wahyu Eko Setiawan mendatangi kantor kantor DPC PDIP Kabupaten Malang, Kepanjen sekira pukul 10:30 pada Jumat (6/9/2019)
Wahyu Eko Setiawan mendatangi kantor kantor DPC PDIP Kabupaten Malang, Kepanjen sekira pukul 10:30 pada Jumat (6/9/2019) (SURYA/ERWIN WICAKSONO)

Pria kelahiran Mojokerto 38 tahun silam tersebut mengaku terpanggil menjadi pemimpin Kabupaten Malang.

Meski awalnya berniat mencalonkan diri lewat jalur independen, anak tukang tambal ban ini memilih PDI Perjuangan sebagai kendaraan politiknya.

(PDIP Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah, Bagi 19 Daerah di Jatim Jadi Dua Golongan)

"Saya mendaftar sebagai calon bupati malang. Awalnya saya mau maju lewat jalur independen, tapi saya tak bisa penuhi syarat pengumpulan 140 ribu KTP," ujar pria yang berprofesi sebagai penjual barang antik itu.

Pria yang mengaku pernah berjalan kaki dari Malang menuju Jakarta guna menemui Megawati Soekarnoputri tersebut, ingin Pemerintah Kabupaten Malang bebas dari praktik korupsi.

"Sebagai kader PDIP, pemimpin harus memiliki semangat nasionalisme dan anti korupsi," ujar Wahyu yang sudah jadi kader PDI Perjuangan sejak tahun 1998 tersebut.

Reporter: Surya/Erwin WIcaksono.

(PDIP Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah, Bagi 19 Daerah di Jatim Jadi Dua Golongan)

 
 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved