Ziarah ke Makam Bung Karno di Kota Blitar, Panglima TNI Singgung Kebakaran Hutan di Riau
Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto ziarah ke makam Presiden pertama RI, Ir Soekarno atau Bung Karno, di Kota Blitar, Rabu (18/9/2019).
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Yoni Iskandar
lihat foto
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto ziarah ke makam Presiden pertama RI, Ir Soekarno atau Bung Karno, di Kota Blitar, Rabu (18/9/2019).
Panglima didampingi semua pejabat tinggi TNI AD, AL, dan AU saat ziarah ke Makam Bung Karno (MBK).
Panglima bersama rombongan tiba di kompleks MBK sekitar pukul 11.30 WIB. Panglima disambut sejumlah pejabat Forpimda Blitar. Bupati Blitar, Rijanto dan Sekda Kota Blitar, Rudy Wijonarko, ikut menyambut kedatangan Panglima dan rombongan.
Panglima dan rombongan sempat mampir sebentar di tenda yang disiapkan di lokasi. Selanjutnya, Panglima mengikuti upacara menjelang ziarah di MBK.
Usai upacara penghormatan ke arwah pahlawan, Panglima bersama rombongan berdoa di pusara Bung Karno. Kemudian dilanjutkan dengan tabur bunga di pusara Bung Karno.
"Ziarah ini merupakan tradisi yang dilakukan TNI menjelang HUT TNI. Oktober nanti HUT ke-74 TNI," kata Marsekal Hadi Tjahjanto, usai ziarah di MBK kepada Tribunjatim.com.
• China Open 2019, Hafiz/Gloria Tumbang di Tangan Finalis Kejuaraan Dunia di Babak Pertama
• Terungkap, Menhan Ryamizard Ingin Kivlan Zen Dibebaskan Sejak Dulu: Tapi Itu Malah Disebut Politik
• Pemutihan Pajak Jatim Dimulai Minggu Depan, Ada Pembebasan Pajak Kendaraan Bermotor & Bea Balik Nama
Marsekal Hadi mengatakan tidak ada agenda yang beda menjelang HUT TNI tahun ini. Seperti agenda ziarah ke sejumlah makam pahlawan. TNI akan berziarah ke Makam Bung Karno, Makam Gus Dur, Makam Soeharto, dan Makam Jenderal Sudirman.
"Hari ini, setelah ziarah ke Makam Bung Karno, kami lanjut ke Makam Gus Dur. Besok paginya, kami ziarah ke Makam Soeharto dan Jenderal Sudirman," ujarnya kepada Tribunjatim.com.
Dalam kesempatan itu, Panglima juga menyinggung soal penanganan kebakaran hutan dan lahan di Riau. Panglima sudah meninjau peristiwa kebakaran hutan dan lahan di Riau. Panglima juga memantau asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan.
"Pemadaman kebakaran hutan dan lahan sudah efektif dilakukan pasukan darat," katanya.
Menurutnya, ada 5.800 pasukan darat terdiri atas pasukan TNI, Polri, BPBD, dan pecinta lingkungan yang diterjunkan di Riau. Ada 44 titik kebakaran yang sudah berhasil dipadamkan oleh pasukan darat.
"Sejumlah pasukan darat itu kami sebar di 120 titik untuk memantau peristiwa kebakaran hutan dan lahan di sana. Kami juga memadamkan api menggunakan helikopter" katanya.
Dikatakannya, saat ini, pasukan sedang menerbangkan pesawat untuk membuat hujan buatan mulai dari Sumatra dan Kalimantan.
"Yang di Sumatra hujan buatannya memang belum berhasil, tapi yang di Kalimantan sudah mulai turun hujan rintik-rintik," katanya.
Marsekal Hadi menyebutkan yang menjadi kendala dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan di Riau, yaitu, terkait proses pemantauan. Menurutnya, kebakaran hutan dan lahan dimonitor menggunakan satelit. Satelit melaporkan peristiwa kebakaran tiap enam jam sekali tidak real time.
"Karena monitornya tidak real time, titik api yang waktu pagi masih kecil, saat enam jam kemudian dilaporkan sudah membesar. Maka itu, kami akan menggerakkan drone untuk memonitor titik kebakaran," katanya kepada Tribunjatim.com.
Menurutnya, pasukan darat memiliki waktu sekitar satu bulan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Riau. Sebab, prediksi dari BMKG, pertengahan Oktober 2019 mulai turun hujan.
"Kami juga membekali pasukan dengan ekskavator untuk membuat kanal baru dan memperlebar kanal yang mulai sempit untuk mengalirkan air," ujarnya. (sha/Tribunjatim.com)
