Pembangunan LRT Malang Raya, Perlu Studi Kelayakan sebelum Bangun LRT di Kota Batu
Kata Punjul Santoso, perwakilan KAI itu mengatakan, sangat memungkinkan membangun LRT di Kota Batu.
Penulis: Benni Indo | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, BATU - Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso mengaku beberapa waktu lalu didatangi orang kepercayaan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) dan bicara terkait rencana pembangunan Lintas Rel Terpadu (LRT) di Malang Raya, termasuk di Kota Batu.
Punjul Santoso, mewakili Pemkot Batu mengapresiasi rencana pembangunan LRT Malang Raya.
"Beberapa waktu lalu ada perwakilan KAI, orang dipercaya KAI datang. Kebetulan bekas tetangga saya. Bicara soal rencana LRT. Hal-hal apa yang perlu dilengkapi," kata Punjul Santoso, Minggu (22/9/2019).
Kata Punjul Santoso, perwakilan KAI itu mengatakan, sangat memungkinkan membangun LRT di Kota Batu.
• Satu Korban Kecelakaan di Jalur Ekstrem Kampak-Munjungan Trenggalek Dirujuk ke RSSA Malang
• Begini Pembelaan M Rafli yang Tak Mampu Cetak Gol Saat Jadi Striker di Laga Persela Vs Arema FC
Dikatakan Punjul Santoso, perlu ada studi kelayakan sebelum pembangunan LRT.
Pasalnya, kondisi geografis Kota Batu berbeda dengan Kota dan Kabupaten Malang.
"Untuk melakukan LRT perlu studi kelayakan. Kami sangat welcome," kata Punjul Santoso.
Punjul Santoso mengatakan, dalam waktu dekat ini, ada pertemuan kepala daerah Malang Raya.
Punjul Santoso mengaku akan memanfaatkan pertemuan itu untuk membahas LRT.
Dikatakan Punjul Santoso, LRT dibangun untuk memecah kemacetan, karena Kota Batu seringkali macet, khususnya saat akhir pekan, karena jumlah wisatawan meningkat.
"LRT agar mengurai kemacetan. Saya atas nama Pemkot Malang saya sangat apresiasi," paparnya.
• 6 Tempat Kuliner Bubur Ayam di Malang yang Enak dan Cocok Buat Sarapan, Ada yang Buka 24 Jam
• BNN Malang Rutinkan Tes Urine Mahasiswa UB Tiap 3 Bulan, Ketahuan Positif Narkoba Langsung Drop Out
Di tempat terpisah, Pemerintah Kota Malang berencana membangun Lintas Rel Terpadu (LRT) untuk atasi kemacetan.
LRT tersebut berjumlah enam kapsul yang masing-masing kapsul bisa menampung 24 dan 60 orang.
Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, LRT yang dibangun di Kota Malang tidak seperti di Jakarta.
Sutiaji menyampaikan, LRT masih dalam tahap kajian agar dapat direalisasikan.