Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Angkat Kesenian Jathilan untuk Tarik Wisatawan Lebih Betah Berwisata di Bromo

uluhan pelajar dari lintas sanggar tari di Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang dan sekitarnya saling unjuk kreasi menampilkan kesenian

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Yoni Iskandar
(Surya/Fatimatuz zahroh)
Puluhan pelajar dari lintas sanggar tari menampilkan kesenian tari Jathilan Majapahit dalam ajang Festival Jathilan, di Jiwa Jawa Bromo, di kawasan wisata Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo Sabtu (28/9/2019), sore. 

 TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO - Puluhan pelajar dari lintas sanggar tari di Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang dan sekitarnya saling unjuk kreasi menampilkan kesenian sendratari dalam ajang Festival Jathilan, di Jiwa Jawa Bromo, di kawasan wisata Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo Sabtu (28/9/2019), sore.

Atraksi kesenian tari tertua di Jawa itu dikreasikan dalam berbagai versi kearifal lokal. Ada tari jathilan Lumajang, jathilan Pasuruan hingga jathilan Majapahit.

Mereka membuat kreasi jathilan versinya sendiri dan membuat seni tari yang akrab disebut jaran kepang ini lebih seru dan menghibur.

Jathilan Majapahit, salah satunya. Para peserta dari sanggar tari asal Kabupaten Probolinggo ini menampilkan kesenian tari dengan latar belakang cerita zaman Kerajaan Majapahit. Tepatnya era Raja Hayam Wuruk dengan patihnya yang tersohor Gajah Mada.

Dengan besumber cerita dari kitab negrakertagama, tari jathilan Majapahit ditampilkan dalam lima babak. Warisan budaya nusantara ditampilkan apik oleh pelajar dalam bentuk sendratari hingga menampilkan satu cerita yang utuh.

Lain jathilan Majapahit, lain pula penampilan jathilan Lumajang. Para peserta menampilkan tarian jathilan ini dengan menonjolkan peran jathil itu sendiri. Yang tak lain adalah bagian dari kesenian reog yang merupakan perwujudan prajurit berkuda yang tangkas.

Tradisi Jathilan di Kawasan Wisata Gunung Bromo Bakal Digelar Bulanan, Dimulai 24 Agustus Nanti

IWAPI Surabaya Inginkan Wali Kota Surabaya Pengganti Risma, Kriterianya Seperti ini

Ringkus Pencuri TV di Surabaya, Pelaku dan Korban Saling Kenal

Penampilan penari di Festival Jathilan ini mendapatkan apresiasi dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Secara khusus ia hadir menyaksikan penampilan para pelajar menampilkan kesenian jathilan.

"Ini sesuatu sekali. Suoya wisatawan kalau ke Bromo tidak hanya menikmati keindahan alamnya saja. Tapi juga budayanya. Apalagi ini ada jathilan probolinggo, ada jathilan pasuruan ada jathilan majapahit. Jathilan majapahit ini menurut saya keren sekali, nusantara sekali," kata Khofifah kepada Tribunjatim.com.

Mantan Menteri Sosial ini menyebut, menggabungkan potensi alam dengan potensi adat budaya akan menjadikan daya tarik wisata yang apik dan layak untuk ditawarkan dalam bentuk opsi opsi paket wisata.

Terlebih hal ini juga menjadi sejalan dengan upaya Pemprov Jawa Timur menjawab tantangan Mentwri Bappenas untuk membuat wisatawan asing khususnya dari Eropa bisa lebih lama tinggal di Jawa Timur.

"Biasanya wisatawan mancanegata itu 14 hari berwisata ke Indonesia. Dua hari dihabiskan di Borobudur, sehari di Bromo, sehari di Ijen. Lalh sisanya dihabiskan di Bali. Maka kita sedang mencark format supaya wisatawan mancanegara ini bisa lama tinggal di Jawa Timur dan ini adalah sesuatu," kata Khofifah.

Gubernur perempuan pertama ini ingin agar Festival Jathilan ini bisa diselenggarakan paling tidak sebulan sekali. Sistemnya dan format acaranya bisa jadi akan terus dibenahi seiring dengan improvisasi hntuk menarik wisatawan.

Namun dengan adnaya kontinyuitas, agenda Festival Jathilan ini harapannya bisa mrnjadi agenda wisata teta kabupaten, bahkan agenda pariwisata provinsi atau nasional.

"Kita juga memetakan wisatawan misalnya datang dari Malang kita nanti bisa tawarkan sehari di Bromo sehari lagi di Malang. Begiu juga yng dari arah Probolinggo sehari bisa digunkan menikmati indahnya Bromo, lalu sehari lagi turun melihat mangrove, dan seterusnya," urai Khofifah. Paling tidak, Khofifah menginginkan agar wisatawan Eropa bisa tinggal di Jawa Timur selama empat hari.

Sementara itu Sigit Pramono, penggagas Festival Jathilan mengatakan bahwa upaya mengangkat seni budaya lokal ini sejalan dengan gagasan dari Khofifah. Bahkan format ini yang juga menjadi alasan bagaimana Bali bisa menjadi destinasi favorit para wisatawan asing.

"Festival Jathilan ini adalah upaya Pemkab Probolinggo dan PHRI untuk menambah daya tarik wisatawan. Sebab kita juga meneliti apa yang membuat Bali menjadi destinasi idola, adalah karena kebudayaan dan adatnya yang kuat dan bisa dinikmati wisatawan," katanya. (Fatimatuz zahroh/Tribunjatim.com)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved