Kebakaran Hutan Gunung Semeru Belum Usai, Area Terdampak Jadi 97 Hektar, Jalur Pendakian Ditutup
Kebakaran hutan di Gunung Semeru masih terus berlanjut. Hingga kini, masih terdapat titik api di blok Po’o Senthong dan Gunung Lanang.
Penulis: Aminatus Sofya | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Aminatus Sofya
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Kebakaran hutan di Gunung Semeru masih terus berlanjut.
Hingga kini, masih terdapat titik api di blok Po’o Senthong dan Gunung Lanang.
Plt Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Achmad Arifin menerangkan, area terdampak kebakaran semakin meluas menjadi 97 hektar.
• Hanya Tersisa Satu Titik Api di Gunung Semeru Belum Padam, Lahan Terdampak Kebakaran Capai 93 Hektar
Ayek-ayek yang semula masih menyimpan titik api kini telah padam.
“Sampai saat ini sudah 97 hektar luas hutan yang terbakar. Masih menyisakan titik api di Po’o Senthong dan Gunung Lanang,” ujar Arifin kepada TribunJatim.com, Selasa (1/10/2019).
Ia menambahkan, sudah 412 personel gabungan diterjunkan untuk memadamkan api di Gunung Semeru.
• Ada 60 Hektar Luas Hutan di Gunung Semeru yang Terdampak Kebakaran, Berpotensi Meluas
Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu terbakar sejak 17 September 2019 dan si jago merah belum dapat dijinakkan.
“Kalau yang diterjunkan hari ini ada 53 personel. Mereka jetshooter, sabit, parang, flame freeze dan mobil pemadam GALAAG TNBTS. Jarak dari sumber air sekitar 1km,” imbuhnya.
Achmad Arifin mengatakan, proses pemadaman dilakukan secara manual dengan mendekati titik api.
Kata dia, belum ada opsi pemadaman via udara seperti penanganan kebakaran Gunung Arjuna.
“Kewenangan menjawab itu (pemadaman udara) bukan pada kami. Itu ada pada BPBD Lumajang atau Provinsi,” ucapnya.
• Kebakaran Hutan di Gunung Semeru Meluas Hingga 60 Hektar, Sudah Capai Resort Ranu Pani
Sebagai informasi, kebakaran hutan di Gunung Semeru awalnya terjadi di Blok Kelik, Arcopodo dan Kalimati.
Api kemudian merembet ke resor Ranu Kumbolo tepatnya di Gunung Kepolo dan Oro-oro Ombo.
Sejak kebakaran meluas, TNBTS memutuskan untuk menutup jalur pendakian.
Belum dapat dipastikan kapan jalur pendakian akan dibuka.