Hari Ini Helikopter untuk Waterbombing Kebakaran Gunung Arjuno Welirang Didatangkan ke Jatim
Pemprov Jawa Timur meminta bantuan BNPB untuk penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Gunung Arjuno Welirang
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemprov Jawa Timur meminta bantuan BNPB untuk penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Gunung Arjuno Welirang yang saat ini statusnya sudah dinaikkan statusnya menjadi tanggap bencana.
Saat ini Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sudah berkoordinasi dengan Kepala BNPB untuk meminta bantuan pemadaman melalui udara dengan teknik water bombing.
"Saya sudah mengirim surat dan kordinasi langsung dengan Kepala BNPB untuk meminta bantuan water bombing guna mengatasi karhutla di kawasan Gunung Arjuno Welirang," kata Khofifah, Senin (14/10/2019).
Pasalnya water bombing dibutuhkan karena kecuraman lokasi kebakaran hutan yang membuat penanganan manual sulit dilakukan.
Hari ini, dijanjikan helikopter untuk water bombing siap dibawa ke Jawa Timur. Dan siap untuk segera melakukan penanganan di lokasi kebakaran hutan di Gunung Arjuno Welirang.
"Alatnya dari Jawa Barat setelah memadamkan karhutla di Gunung Malabar, hari ini dikirim ke Jawa Timur," ucap Khofifah kepada Tribunjatim.com.
• Petugas Gabungan di Kabupaten Malang Berupaya Padamkan Api yang Lahap 75 Hektar Hutan Gunung Arjuno
• Tulus jadi Penutup Panggung Jatim Fair 2019 di Grand City Surabaya
Penanganan kebakaran melalui udara dinilai lebih cepat efisien dan solutif. Dibandingkan harus secara manual yang membutuhkan lima jam perjalanan untuk sampai ke lokasi. Ditambah lagi lokasi kebakaran ada di kecuraman 60 derajat.
Belum lagi cuaca buruk dan angin kencang yang menyulitkan petugas. Sehingga penanganan manual menjadi terhambat.
"Sudah empat hari ini tidak membuahkan hasil. Untuk efektivitas serta efisiensi dan mencegah karhutla semakin meluas, teknik water bombing ini sangat mendesak kita perlukan," tegas mantan Mensos RI ini kepada Tribunjatim.com.
Upaya pemadaman kebakaran di Gunung Arjuno Welirang ini karena wilayah ini merupakan kawasan konservasi. Yang di areanya berfungsi melindungi sistem penyangga kehidupan, pengawetan dan tempat tinggal keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa.
Akibat kebakaran ini, beberapa tumbuhan dan satwa mulai terancam seperti Cemara Gunung, Pohon Manisrejo, Edelweis, Macan Tutul, Rusa serta Elang Jawa.
"Apalagi periode Agustus sampai dengan Oktober 2019 ini tercatat sudah 28 kali kasus kebakaran cukup parah. Bila tidak segera ditangani akan terjadi kerusakan pada ekosistem hutan pegunungan yang bisa menyebabkan banjir dan tanah longsor di musim penghujan yang sebentar lagi akan datang ini," lanjutnya.
Penanganan karhutla Gunung Arjuno Welirang ini sendiri dilakukan lintas kabupaten. Untuk penanganan darurat saat ini telah diterbitkan surat pernyataan tanggap darurat bencana kebakaran hutan oleh Pemkab Mojokerto.
Penetapan status yang sama juga segera menyusul diterbitkan dari Pemkab Malang, Pemkot Batu dan Pemkab Pasuruan. Surat pernyataan tanggap darurat ini sebagai salah satu prosedur dilakukannya water bombing.
Di sisi lain, melihat upaya dari TNI/Polri, serta para relawan yang terus berupaya keras memadamkan kebakaran di kawasan Gunung Arjuno Welirang, Khofifah menyampaikan apresiasi dan terimakasihnya.
Dirinya juga mengajak masyarakat Jatim untuk ikut mendokan para relawan serta TNI/Polri agar diberikan kesehatan dan keselamatan selama menjalankan tugas dan misi kemanusiaan tersebut. (Fatimatuzzahroh/Tribunjatim.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/arjuna-kebakaran.jpg)