Hari Santri Nasional di Jatim
Hari Santri Nasional 2019, Bupati Gresik Sambari Sebut Pesantren sebagai Laboratorium Perdamaian
Sambari Halim Radianto menjadi pembina upacara pada peringatan Hari Santri Nasional 2019, di halaman Kantor Bupati Gresik.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto, menjadi pembina upacara pada peringatan Hari Santri Nasional 2019, di halaman Kantor Bupati Gresik Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo, Selasa (22/10/2019).
Sambari Halim Radianto mengenakan pakaian putih, sarung hitam, dan peci hitam saat menjadi pembina upacara.
Dalam upacara yang diikuti 500 peserta berbusana muslim itu, Sambari Halim Radianto menyebut pesantren sebagai laboratorium dunia.
500 perserta tersebut terdiri dari santri ASN Pemkab Gresik, santri Kantor Kemenag Gresik, santri GP Ansor, santri Banser, santri Kokam Muhammadiyah, santri Pemuda Muhammadiyah, santri LDII Gresik, Fatayat, Muslimat, Aisiyah serta santri pelajar SMA Negeri I Gresik, SMA NU I dan II Gresik, Santri MAN I dan II Gresik, serta SMA Muhammadiyah I Gresik.
• Reaksi Santai Ketua DPD Golkar Namanya Dipasang di Poster Pilbup Gresik 2020, Tak Masalah Diduetkan
• Gubernur Khofifah Minta Pesantren Beri Hadiah Salat Istisqo di Hari Santri Nasional 2019
Dalam sambutannya, Sambari Halim Radianto membacakan pidato tertulis dari Menteri Agama RI yang ditulis oleh Sekjen Kementerian, M Nur Kholis Setiawan.
Sambari Halim Radianto mengatakan, penetapan Hari Santri Nasional merujuk pada tercetusnya resolusi jihad.
“Fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Resolusi jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik tanggal 10 November 1945 yang kita diperingati sebagai Hari Pahlawan," paparnya.
Hari Santri Nasional 2019 mengusung tema "Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia."
"Kami menganggap pesantren layak disebut sebagai laboratorium perdamaian. Kita patut bersyukur pada Hari Santri Tahun 2019 kali ini, telah lahir Undang-undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren. Pesantren tidak hanya mengembangkan fungsi pendidikan, tetapi juga mengembangkan fungsi dakwah dan fungsi pengabdian masyarakat. Pesantren memiliki hak yang sama dengan tamatan lembaga lainnya," terangnya.
• Rayakan Hari Santri di Stasiun Gubeng Surabaya, PT KAI Ingatkan Masyarakat Peran Penting Santri
• Baru Sebulan Dihentikan, Aktivitas Galian C di Gresik Nekat Beroperasi, Polisi Pasang Garis Polisi
Sementara itu, Kepala Kemenag Gresik, Markus bertidak sebagai Komandan upacara.
Tampak di kursi undangan, Wakil Bupati Gresik, Mohammad Qosim; Ketua MUI Gresik, KH Mansyur Shodiq; seluruh anggota Forkopimda; kepala OPD Pemkab Gresik dan perwakilan dari berbagai pengurus organisasi agama dan masyarakat di Gresik. (Willy Abraham)
Yuk Subscribe YouTube Channel TribunJatim.com: