Takut Ketahuan Suami Pakai 'Bank Thithil', Wanita di Jember Karang Kasus Gendam Rp 20 Juta
Melapor sebagai korban gendam yang kehilangan Rp 20 Juta, Sumiati justru ditetapkan sebagai tersangka oleh Polsek Sembrono, Jember.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Melapor sebagai korban gendam yang kehilangan Rp 20 Juta, Sumiati justru ditetapkan sebagai tersangka oleh Polsek Semboro, Jember.
Bagaimana tidak, laporan warga Kecamatan Semboro ini sebagai korban gendam dinyatakan sebagai laporan palsu. Sumiati pun mengakui tindakannya.
Sumiati menjadi tersangka laporan palsu setelah polisi menyelidiki peristiwa yang terjadi pada Jumat (18/10/2019) lalu.
Kabar hilangnya Rp 20 Juta akibat gendam terbukti hanya karangan Sumiati belaka.
Sumiati mengaku mengarang cerita itu karena terinspirasi dari sebuah sinetron di stasiun televisi.
(Suruh Pacarnya Bikin Laporan Palsu Tentang Perkosaan, Mahasiswa di Malang Kini Hilang)
Sumiati, adalah perempuan dari Desa/Kecamatan Semboro yang mengaku menjadi korban gendam.
Peristiwa yang terjadi Jumat (18/10/2019) itu cukup membuat heboh. Sebab, awalnya peristiwa itu mencuat sebagai sebuah peristiwa perampokan.
Bahkan informasi itu beredar di akun grup di media sosial. Walhasil, peristiwa itu ramai diperbincangkan.
Disebutkan pula, Sumiati kehilangan uang tunai Rp 20 juta dalam peristiwa tersebut.
Polisi yang mendengar peristiwa itu akhirnya melakukan penyelidikan.
Jumat (18/10/2019), jajaran Polsek Semboro langsung mendatangi tempat kejadian perkara, melakukan olah TKP, juga menanyai korban dan para saksi.
Ketika itu, untuk sementara, polisi menyimpulkan kalau Sumiati menjadi korban gendam.
Ketika itu, Kapolsek Semboro Iptu Fatchur Rahman menyebutkan tidak menemukan tindak kekerasan dalam peristiwa itu.
Kesimpulan sementara, Sumiati menjadi korban gendam dari orang tidak dikenal yang menyebabkan uangnya sebesar Rp 20 juta amblas digondol sang penggendam.
(Disuruh Pacar, Mahasiswi di Malang Bikin Laporan Palsu Mengaku Dirudapaksa di Mobil)
Namun sebenarnya, sejak awal menyidik kasus itu, Fatchur sudah merasa curiga.