Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

10,3 Persen Warga Kabupaten Malang Dinyatakan Miskin, Pemkab Kenalkan Aplikasi Baru

Dinas Sosial Kabupaten Malang memperkenalkan Aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation untuk mendata angka penduduk miskin

SURYA/ERWIN WICAKSONO
Sosialisasi aplikasi SIKS-NG di salah satu rumah makan di Kepanjen, Rabu (30/10/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, KEPANJEN - Dinas Sosial Kabupaten Malang memperkenalkan Aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG).

Aplikasi ini digunakan mencatat jumlah penduduk miskin serta dhuafa di Kabupaten Malang.

Bupati Malang, Muhammad Sanusi mengklaim aplikasi SIKS-NG bisa memastikan akurasi data Kemiskinan di Kabupaten Malang.

"Aplikasi tersebut dapat memudahkan pendataan warga miskin. Teknologinya berbasis aplikasi. Kepala desa saya minta bisa menerapkan aplikasi SIKS-NG yang sedang disosialisasikan Dinsos Kabupaten Malang sekarang ini," Kata Bupati M Sanusi.

(Bupati Trenggalek Mas Ipin Berbagi Pengalaman Soal Penanganan Kemiskinan Ala Gertak)

Ia ditemui saat menghadiri sosialisasi aplikasi SIKS-NG di salah satu rumah makan di Kepanjen, Rabu (30/10/2019).

Bupati M Sanusi menilai aplikasi tersebut memudahkan pekerjaan.

Politisi PKB itu menyebut pemerintahan yang ia pimpin telah melakukan berbagai upaya dalam rangka menekan angka kemiskinan.

"Pemkab Malang sudah menggelontorkan bantuan untuk warga miskin. Seperti elpiji gratis, beras sejahtera dan pemberian ayam Joper 50 ekor bagi keluarga miskin," ucap Bupati M Sanusi.

Di sisi lain, Angka kemiskinan di Kabupaten Malang tercatat masih tinggi yakni sebesar 268.492 jiwa.

(Reaksi Wali Kota Sutiaji atas Tingginya Angka Kemiskinan di Malang : Akurasi Database Diperjelas)

Persentase angka kemiskinan di Kabupaten Malang masih terbilang sedikit dibandingkan beberapa daerah lainnya di Provinsi Jawa Timur.

"Jumlah penduduk di Kabupaten Malang sebesar 2,6 juta jiwa, sebesar 10,37 persennya merupakan warga miskin. Atau ada 268.492 jiwa masuk kategori warga miskin atau kurang mampu," ucap Bupati M Sanusi.

"Akan tetapi, kalau dilihat dari besarannya, memang banyak. Karena jumlah penduduk Kabupaten Malang sangat besar," Tambahnya.

Sanusi mengaku, saat ini sudah ada 1600 unit rumah  yang rinciannya, 1100 unit telah  direhab oleh Pemkab dan sisanya 500 unit direhab oleh BAZNAS Kabupaten Malang.

"Berbagai upaya sudah kami lakukan, kami optimis angka kemiskinan di Kabupaten Malang pada akhir tahun 2020 mendatang menurun persentasenya hingga satu digit," ujar Sanusi.

Reporter: Surya/Erwin Wicaksono

(Reaksi Wali Kota Sutiaji atas Tingginya Angka Kemiskinan di Malang : Akurasi Database Diperjelas)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved