Jalan Gubeng Surabaya Ambles
Risma Meradang Lagi, Emosi saat Nama Anak Dikaitkan DPRD dalam Kasus Gubeng Ambles, ‘Jangan Fitnah’
Seluruh peserta sidang paripurna pun terdiam dan berkonsentrasi penuh mendengarkan jawaban Risma. Begini ungkapan hati sang wali kota.
Penulis: Ignatia | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, kembali meradang karena ucapan dari pihak DPRD Surabaya.
Tri Rismaharini hadir dalam rapat paripurna dengan agenda tanggapan pandangan umum fraksi atas nota RAPBD 2020 di Gedung DPRD Surabaya, Kamis (31/10/2019).
Pada akhirnya, rapat paripurna itu berakhir dengan interupsi.
Sekretaris Fraksi Demokrat Nasdem, Imam Syafii, meminta tanggapan terkait mafia perizinan.

Imam menyebut bahwa amblesnya Jalan Raya Gubeng Surabaya hingga beroperasinya SPBU di tengah kota Jalan Pemuda terkait mafia perizinan.
Dia pun minta penjelasan Tri Rismaharini.
• Wali Kota Risma Minta Pemuda Tingkatkan Persatuan, di Tangan Mereka Indonesia Bisa Lebih Maju
"Sebagaimana dalam pandangan umum fraksi kami bahwa ibu wali perlu menjelaskan soal pandangan umum fraksi kami soal mafia perizinan biar tidak ada persoalan di kemudian hari," ungkap Imam.
Interupsi Imam itu disampaikan saat Tri Rismaharini mengakhiri pandangan umum.
Di penghujung forum itu, Tri Rismaharini menjawab bahwa semua perizinan di Surabaya sudah dengan sistem online.
"Insyaallah tidak ada itu (mafia perizinan)," kata Tri Rismaharini.
"Saya sejak 1990 jadi PNS jadi saya paham dan tahu WHO is, siapa seluruh staf saya," lanjutnya.
"Lalu dikaitkan dengan anak saya. Itu hanya fitnah dan jangan percaya fitnah," kata Tri Rismaharini.
Seluruh peserta sidang paripurna pun terdiam dan berkonsentrasi penuh mendengarkan jawaban Tri Rismaharini.

Berbeda saat wali kota perempuan ini membacakan jawaban atas pandangan umum fraksi.
Sorot media pun fokus pada jawaban Tri Rismaharini atas interupsi Imam.