Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sungai Lemon Blitar Diduga Tercemar, Warga Terjun ke Sungai Buru 2 Kg Ikan Mabuk

Dalam sebulan ini, Sungai Lemon, yang membentang di tiga desa, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, diduga kembali tercemar.

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Anugrah Fitra Nurani
SURYA/IMAM TAUFIQ
Warga mencari ikan ke sungai karena ikannya mendadak mabuk dan mengambang di Sungai Lemon di Blitar yang tercemar 

Namun menurut M Sodik, tiga pekan lalu air sungai keluarkan bau apek, saat ikan-ikan terlihat mengambang di air.

Namun hari ini, air sungai Lemon tidak mengeluarkan bau sama sekali, meski ikan-ikan di dalamnya tampak mabuk juga.

"Kami ya nggak tahu, apakah tercemar atau tidak. Namun, kalau tak tercemar, kok sering mabuk ikannya. Wong, dari dulu tak pernah ada kejadian seperti ini," ujarnya.

(Kasus Pengusaha Besi Tua Limbah B3, Jaksa Tak Terima Vonis 1 Tahun Penjara dari Hakim)

Mabuknya ikan sungai itu memang jadi tanda tanya banyak pihak.

Kalau tiga minggu lalu, kejadian itu diduga memang karena ada dugaan pencemaran limbah.

Bahkan, pihak LH Pemkab Blitar, saat itu sempat mengirim surat peringatan kepada pabrik gula (PG), PT RMI (Rejoso Manis Indo), yang ada di Desa Rejoso, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar.

Termasuk, Polres Blitar pun saat itu juga sudah mengambil sampel air sungai yang diduga tercemar.

Namun saat ini, Dinas Lingkungan Hidup juga belum bisa memastikan dari mana limbah yang diduga mencemari sungai sepanjang 5 km itu.

"Tadi pagi (Senin (4/11), kami sudah turun ke lokasi. Namun anehnya, pagi itu kondisi sungainya kok sudah bersih, bahkan tak ada ikan yang mati atau klenger," ucap Krisna Triatmanto, Kadis Lingkungan Hidup Pemkab Blitar.

"Dan, bisa jadi, dugaan pembuangan limbah itu dilakukan malam hari, cuma dari mana limbahnya, itu yang masih kami selidiki," kata Krisna.

Meski belum menemukan dugaan pencemarannya, ia berjanji tetap akan mengawasinya.

Bahkan, bila perlu dirinya akan menerjunkan tim, untuk mengawasinya pada malam hari, siapa tahu si pelakunya membuang limbahnya pada tengah malam.

"Termasuk, kami juga minta bantuan warga untuk ikut mengawasi, jika melihat ada dugaan pembuangan limbah pada malam hari, agar dilaporkan ke kami," paparnya.

Sementara, Putut Hendaruji, Deputy Project Manager PT RMI membantah kalau dugaan pencemaran sungai itu karena disebabkan dari pabriknya.

Alasannya, karena sistem pembuangan limbah di pabriknya sudah dikelola melalui IPAL (Instalasi Pembuangan Ai Limbah).

Itu artinya, tak ada limbah yang dibuang sembarangan apalagi ke sungai.

"Dan, pabrik kami sudah tutup giling sejak pertengahan September kemarin karena bahan bakunya (tebu) tak ada. Masak, kita nggak giling kok ada limbah," pungkasnya.

Reporter: Surya/Imam Taufiq

(Kasus Pabrik di Tuban Buang Limbah ke Laut Bikin Nelayan Gatal, Bupati: Perusahaan Tutup Sementara)

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved