Kondisi Sumber Air di Kota Batu Banyak Berubah, Wakil Ketua DPRD Batu: Perlu Mencontoh Subak di Bali
Kondisi sumber air di Kota Batu, khususnya di kawasan Sumber Brantas banyak yang berubah & berdampak buruk bagi lingkungan dan masyarakat ke depannya.
Penulis: Benni Indo | Editor: Elma Gloria Stevani
Heli Suyanto juga menyarankan agar Peerintah Kota Batu bisa belajar dari Provinsi Bali.
Di sana ada Subak, yakni organisasi kemasyarakatan yang khusus mengatur sistem pengairan sawah (irigasi).
Jika ada pelanggaran, maka ada mekanisme hukum adat yang dijalankan.
“Di Bali, sistem Subak itu berjalan sampai sekarang. Perlu mencontoh Bali,” paparnya.
Ancaman terhadap keberadaan air konsumsi di Kota Batu semakin nyata ketika Heli Suyanto mendapat aduan dari masyarakat Sumber Brantas beberapa waktu lalu.
Heli Suyanto ,menjelaskan, ada rencana pengeboran sumur di lokasi bekas pabrik jamur di Desa Sumber Brantas.
• Peringati Hari Guru Nasional, Para Guru di SMPN 1 Lamongan Jadi Petugas Upacara
“Kapan hari mau ada pengeboran di bekas pabrik Jamur. Kami bersama masyarakat menolak. Saya dapat laporan dari warga rencana pengeboran itu telah mendatangkan alat berat,” ungkap Heli Suyanto.
Di lain pihak, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Didik Machmud mengaku, kaget menanggapi darurat sumber yang bisa terjadi pada Kota Batu jika sumur bor dibiarkan.
Didik Machmud berharap Pemerintah Kota Batu harus menyelesaikan satu persatu persoalan sumber.
Salah satunya, revitalisasi lingkungan berupa penanaman pohon.
"Jagong sumber kemarin bagus, namun harus ada keberlangsungannya. Misalnya dengan penanaman pohon dan konservasi lainnya,” terang Didik Machmud.
Terkait maraknya pengadaan sumur bor di Kota Batu, Didik Machmud mengatakan, kalau Dinas Perizinan Kota Batu lalai dalam memberikan batasan terhadap proyek pengeboran.
“Memang sih menjadi tupoksi dari Pemprov, tapi harusnya eksekutif bisa tegas saat merekomendasikan izin pengeboran sumur," ujar politisi Partai Golkar ini.
Ada enam sumber mata air yang dikelola Perumdam Among Tirto saat ini.
Enam sumber mata air itu adalah yaitu Sumber Binangun, Banyuning, Ngesong, Gemulo, Torong, dan Kasinan.
Dari keenam sumber tersebut, sebagian air ada yang dialirkan ke Kota Malang dan Kabupaten Malang.
• Pendaftaran CPNS 2019 Diperpanjang, Pendaftar Pemprov Jatim Sudah Capai 53.333 Orang