Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Reaksi Sopir Angkot Malang Soal Mikrolet Online, Sopir Usia Lanjut dan 'Gaptek' Perlu Perhatian

Maraknya angkutan berbasis online tampaknya menjadi boomerang tersendiri bagi para sopir angkot atau mikrolet di Kota Malang.

Penulis: Rifki Edgar | Editor: Arie Noer Rachmawati
Warta Kota/Alex Suban
ILUSTRASI MIKROLET ONLINE - Reaksi sopir angkot Malang soal mikrolet online, sopir usia lanjut dan 'gaptek' perlu perhatian 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Maraknya angkutan berbasis online tampaknya menjadi boomerang tersendiri bagi para sopir angkot atau mikrolet di Kota Malang.

Padahal, para mikrolet ini dulunya menjadi raja jalanan di Kota Malang dan juga menjadi ikon di Kota Malang.

Kini, para sopir banyak yang mulai mengeluh lantaran pendapatannya kini mulai menurun.

Cerita Pemilik Kios Bengkel Setelah Ludes Terbakar di Malang, Bingung Usaha & Tak Ada Barang Selamat

Oleh karena itu, Pemerintah Kota Malang berinisiatif untuk menjadikan mikrolet ini berbasis online.

Namun, inovasi yang dilakukan oleh Pemkot Malang mendapatkan pro dan kontra dari para sopir.

Seperti yang dirasakan oleh Muhammad Romli, sopir mikrolet AT (Arjosari - Tidar) saat menghadiri kegiatan sosialisasi dari Dinas Perhubungan Kota Malang di Hotel Savana, Selasa (26/11/2019).

Romli setuju-setuju saja Pemkot Malang akan menjadikan angkot berbasis angkutan online.

Hanya saja, dia meminta Pemkot Malang untuk memperhatikan lagi sopir-sopir yang memiliki usia lanjut dan juga gaptek.

KRONOLOGI Kios Bensin di Malang Ludes Terbakar, Percikan Api Saat Nyalakan Kompresor Hingga Dentuman

"Bisa kita lihat, para sopir banyak yang sudah tua. Jadi harus ada solusi dari Wali Kota. Kalau tidak, gimana nanti nasib mikrolet?" ucapnya

Pria yang tinggal di Jalan Muharto VI Kota Malang ini meminta agar Pemkot Malang lebih melihat lagi nasib para sopir.

Romli mengaku, dalam sehari ia hanya bisa mendapatkan uang sebesar Rp 40 ribu- Rp 60 ribu per hari.

Biasanya uang yang ia dapat tersebut hanya cukup untuk dibuat membeli bensin ataupun membuat bayar setoran saja.

TERUNGKAP Penyebab 6 Kios Bensin di Malang Terbakar, Ada Korsleting Listrik Bikin Bensin Tersulut

Romli juga menyarankan kepada Pemkot Malang untuk lebih mengkaji lagi penerapan angkot online ini.

Karena dia merasa, bahwa penerapan ini terkesan telat, jika dibandingkan dengan angkutan berbasis online lain di Kota Malang.

"Kalau di lapangan, para sopir ini banyak yang tidak setuju karena sudah telat. Apalagi kami juga khawatir nantinya banyak penumpang yang tidak ikut naik," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved