Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bocah 4 Tahun Tewas Minum Obat di Madiun

Misteri Penyebab Kematian Noval Bocah 4 Tahun Madiun Pasca Minum Obat, Kulit Melepuh, ini 7 Faktanya

Misteri penyebab kematian Noval, bocah 4 tahun di Madiun setelah minum obat tengah menjadi sorotan.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Januar
SHUTTERSTOCK via Kompas dan SURYA/RAHADIAN BAGUS
Ilustrasi obat-obatan dan jenazah Noval, bocah Madiun dibawa ayahnya. 

TRIBUNJATIM.COM - Misteri penyebab kematian Noval, bocah 4 tahun di Madiun setelah minum obat tengah menjadi sorotan.

Muhammad Noval Muhtarom (4), warga RT 13/RW 02, Desa Nglambangan, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun meninggal dunia diduga akibat kesalahan dalam pemberian obat, Rabu (4/12/2019).

Seperti apa kronologi kematian Noval?

Simak fakta-faktanya berikut ini:

BREAKING NEWS: Dibawa ke Rumah Sakit, Bocah 4 Tahun di Madiun Meninggal Dunia Setelah Minum Obat

1. Awalnya Noval sakit demam

Kejadian ini bermula ketika Noval mengalami demam dan batuk pada Sabtu (31/11/2019).

Orang tuanya kemudian membawanya ke klinik Wahyu Husada yang berjarak sekitar dua kilometer dari rumahnya, pada Minggu (1/12/2019) sekitar pukul 05.00 WIB.

Pemilik Klinik Wahyu Husada, Sumijati membenarkan bahwa Noval sempat berobat pada Minggu (1/12/2019) pagi.

Setelah diperiksa oleh perawat jaga, ternyata Noval mengalami sakit panas, batuk, dan pilek.

"Saat diagnosa masuk, anak ini sakit panas, batuk, pilek. Obat yang kami berikan sudah sesuai," kata Sumijati kepada wartawan, saat ditemui di kliniknya kepada Tribunjatim.com, Rabu (4/12/2019).

Bocah 4 Tahun di Madiun Meninggal Dunia Setelah Minum Obat, Sang Ibunda Menangis Histeris

2. Kulit Noval muncul bintik-bintik merah dan benjolan seperti cacar air

Sumijati menegaskan, pihaknya telah memberikan obat sesuai dengan diagnosa penyakit yang diderita Noval.

Setelah mendapat obat, Noval bersama orang tuanya pulang ke rumah.

Namun, malam harinya, Minggu (1/12/2019) sekitar pukul 22.00 WIB, Noval bersama orang tuanya kembali ke klinik karena kondisi Noval semakin parah dengan tanda bintik-bintik merah di sekitar mulut.

Tarmiati (40) tak kuasa menangis, saat almarhum puteranya Muhammad Noval Muhtarom (4) dibopong keluar dari rumahnya untuk dimakamkan.
Tarmiati (40) tak kuasa menangis, saat almarhum puteranya Muhammad Noval Muhtarom (4) dibopong keluar dari rumahnya untuk dimakamkan. (SURYA.CO.ID/RAHADIAN BAGUS)

Perawat yang saat itu memeriksa Noval kemudian memberikan obat dengan resep berbeda dari obat yang diberikan sebelumnya.

Keesokan harinya, Senin (2/12/2019) sekitar pukul 13.00 WIB, Noval kembali dibawa orangtuanya ke klinik dengan kondisi semakin parah.

Di bagian kulit tangan dan wajah terdapat benjolan seperti orang mengalami sakit cacar air.

"Pada hari Senin, mereka datang lagi klinik. Sempat berkonsultasi dengan dokter dan kemudian dikasih terapi. Tetapi panasnya tidak turun," katanya kepada Tribunjatim.com.

VIRAL Penyebab Sebenarnya Wali Kota Kediri Usir Utusan KONI, Atlet SEA Games Shalfa sampai Pingsan

Hingga akhirnya, pihak klinik merujuk Noval ke RSUD dr. Soedono, Kota Madiun karena dinilai memiliki peralatan yang lebih lengkap.

Akan tetapi, pada saat itu proses rujukan mengalami kendala.

Karena tak ingin menunggu terlalu lama, kemudian diputuskan untuk membawa Noval ke RS Santa Clara, Kota Madiun.

"Saat itu awalnya kami rujuk ke RSUD Soedono, tapi karena sistemnya rujukan online. Jadi harus mengkonfirmasi di rumah sakit. Rujukannya kan dari kami, ini pasien umum bukan pasien BPJS," ujarnya.

Pemilik Klinik yang Merawat Balita di Madiun Membantah Salah Memberi Obat

3. Noval bukan pasien baru

Sementara itu, perawat klinik, Kukuh Windyan Cahya menambahkan, Noval bukanlah pasien baru.

Dalam rekam medis disebutkan pada 2016, Noval pernah dirawat di Klinik Wahyu Husada dengan penyakit hampir sama, yakni panas, batuk, pilek, dan diare.

Saat itu, Noval mendapat resep obat yang sama, namun tidak muncul reaksi seperti sebelum ia meninggal dunia.

"Kalau semisal alergi kan pasti ditulis dalam rekam medis. Itu di data tidak ada. Obat yang diberikan dahulu juga sama diberikan sekarang, " kata Kukuh.

Ilustrasi obat
Ilustrasi obat (Thinkstockphotos)

4. Kulit Noval melepuh

Kakek Noval, Samiun (57) mengatakan, cucunya awalnya mengalami demam.

Setelah itu, orang tua Noval membawanya ke klinik Wahyu Husada, Desa Dimong, Kecamatan Madiun.

"Awal sakit Sabtu (30/11) sakit panas, hari Minggu (31/11/2019) dibawa ke klinik jam lima pagi. Sampai rumah, dikasih obat, nggak ada reaksi, pukul 14.00 WIB dibawa ke klinik lagi, dikasih obat lagi, malah keluar bintik-bintik di sekitar mulut. Kemudian dibawa ke sana lagi, hari Senin (1/12/2019) dibawa ke klinik, di suruh ngamar, dari pagi jam 12.00 hingga 18.00 diinfus di sana. Tapi sakitnya semakin parah, kemudian dicabut, dibawa ke RS Santa Clara," katanya.

Dia menuturkan, berdasarkan cerita ibu Noval, hampir separuh kulit di tubuh Noval melepuh.

Setengah badan itu di antaranya mulai perut ke atas hingga wajah,

"Kulitnya, melepuh, kalau dipegang kulitnya mengelupas. Bagian dada depan gosong, di punggung juga melepuh," katanya.

 Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Balita yang Diduga Salah Mengonsumsi Obat di Madiun

5. Noval sudah dimakamkan

Tarmiati (40) tak kuasa menangis, saat almarhum puteranya dibopong keluar dari rumahnya untuk dimakamkan.

Ibu dua anak ini berteriak histeris, dan nyaris pingsan saat mendengar suara kalimat tauhid dibacakan melalui pengeras suara oleh ustaz diikuti warga yang melayat ke rumahnya yang berada di Dusun Gempol RT 12/RW 02 Desa Nglambangan, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun.

Sementara itu, ayah Noval, Sadikan (38) tampak bersedih, tatapan matanya kosong.

Sadikan berusaha tetap tegar saat melihat jasad sang anak dibawa ke pangkuannya.

VIRAL Video Gerobak Mie Ayam Jalan Sendiri di Madiun, Mbah Mijan Istighfar Lihat Ada Sosok Duduk

 6. Orang tua Noval lapor polisi

Kapolsek Wungu, AKP Nugroho mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu Tim Inafis Polres Madiun untuk melakukan identifikasi luka pada Noval.

Sementara orang tua Noval melaporkan peristiwa yang menimpa anaknya tersebut ke Polres Madiun.

Orang tua Noval menduga, kematian anak mereka disebabkan karena salah mengonsumsi obat dari Klinik Wahyu Husada.

"Kami belum bisa menyimpulkan, masih menunggu proses dari Tim Inafis Polres Madiun, saat ini sedang meluncur ke sini," ucapnya.

VIRAL Video Orang Asli Jepang Jualan Takoyaki Rp 5 Ribu & Ramen di Solo Laris Manis Diserbu Pembeli

7. Polisi masih melakukan penyelidikan

Setelah adanya laporan dari pihak keluarga, Tim Inafis Polres Madiun sudah datang ke lokasi untuk memeriksa jasad Noval.

Akan tetapi, pemeriksaan hanya dilakukan pada bagian luar tubuh Noval.

"Masih kami selidiki, cuma dari pihak keluarga tidak mau kalau dilakukan autopsi," kata Kasatreskrim Polres Madiun, AKP Logos.

"Memang, dari pemeriksaan luar, ditemukan bahwa ada bercak-bercak, kulitnya sebagian mengelupas, tapi kami belum tahu apa penyebab kematiannya," lanjutnya.

Dia menambahkan, rencananya setelah memeriksa kedua orang tua Noval, polisi juga akan memanggil pihak Klinik Wahyu Husada untuk dimintai keterangan. (Rahadian Bagus)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved