BNNP Jatim Ungkap 60 Kasus Narkotika Sepanjang Tahun 2019, Kasus Paling Menonjol di Banyuates Madura
Pada tahun 2019, kasus yang paling menonjol penangkapan jaringan narkoba seberat 18 kilogram di Banyuates dan penangkapan di Kawasan Juanda.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Elma Gloria Stevani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Narkotika semakin berkembang pesat di provinsi Jawa Timur.
Hal itu terbukti dari 60 kasus narkotika dari sebanyak 141 tersangka terkuak selama tahun 2019.
Menurut Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim, penangkapan tersebut mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim menargetkan 25 kasus untuk tahun 2019.
"Betapa pesatnya perkembangan narkotika 2019 di Jatim, perkembangan ini tergantung pergerakan petugas. Semakin sering turun, ya semakin banyak. Pergerakan kami tingkatkan," kata Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Bambang Priyambada di BNNP Jatim, Senin (16/12/2019).
• Nilai Ekspor di Jatim Meningkat Jadi 1,69 Miliar Dolar, Berikut Perbandingan Sektor Migas & Nonmigas
Sementara untuk jumlah barang bukti yang disita sebanyak 62 kilogram.
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim, Brigjen Pol Bambang Priyambada menjelaskan kasus narkotika semakin meningkat jika dibandingkan tahun 2018.
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim menyita 26 kilogram barang bukti pada tahun 2017 dan 53 kilogram pada tahun 2018.
• Ada Potensi Jatim Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG Keluarkan Rilis Kondisi Cuaca 3 Hari Ke Depan
"Tahun lalu sabu 26 kilogram, ini 62 kilogram jadi pengungkapan cukup signifikan jumlahnya," kata Brigjen Pol Bambang Priyambada.
Pada tahun 2019, kasus yang paling menonjol penangkapan jaringan narkoba seberat 18 kilogram di Banyuates dan penangkapan di Kawasan Juanda.
"Saat itu ada dua TKP jumlahnya 25 kilogram. Dominasi pemesanan Madura dikemas mirip interior lemari, dikirim dari kapal," kata Brigjen Pol Bambang Priyambada.
"Sangat rapi hampir bisa mengelabui petugas," lanjut Brigjen Pol Bambang Priyambada.
• Diduga Situs Rumah Ibadah, Penggalian di Pendem Akan Dialanjutkan Rabu Lusa
• Minyak Petroleum Mentah Jadi Komoditas Ekspor Tertinggi di Jatim, Dominan Ekspor ke Singapura
Sebanyak 60 kasus dari berbagai jaringan seperti Madura, Aceh, Jakarta dan Medan mempunyai peran penting dalam peredaran narkotika di Jawa Timur.
"Kerawanan di Madura, nomer satu. Tahun 2018 khususnya Bangkalan sudah kami ketahui itu rawan dan menjadi target. Narkotika ini kejahatan luar biasa, kegiatan kita diperbanyak maka meningkatkan jumlah barang bukti," kata Brigjen Pol Bambang Priyambada.
Brigjen Pol Bambang Priyambada menilai mudahnya narkotika di wilayah lapas lantaran komunikasi narapidana cukup mudah seperti membawa handphone.
"Kami harap tidak bisa masuk lapas, selama ini handphone tidak bisa masuk di lapas," tutup Brigjen Pol Bambang Priyambada.