Dam Margomulyo Meluap, Polisi Nganjuk Gelar Kerja Bakti Tutup Tanggul, Bersihkan Sungai dari Sampah
Dam Margomulyo sempat meluap, Polsek Rejoso Polres Nganjuk bersama TNI dan warga Desa Rejoso serta BPBD gelar kerja bakti tutup tanggul.
Penulis: Achmad Amru Muiz | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, NGANJUK - Antisipasi terjadinya banjir di musim penghujan, jajaran Polsek Rejoso Polres Nganjuk bersama TNI dan warga Desa Rejoso serta BPBD gelar kerja bakti tutup tanggul.
Ini setelah air sungai dari Dam Margomulyo di Desa Banjarejo sempat meluap dan menggenangi Desa Rejoso Kecamatan Rejoso saat turun hujan lebat.
Kapolsek Rejoso Polres Nganjuk, AKP Burhanudin menjelaskan, kegiatan kerja bakti yang dilakukan tersebut melibatkan puluhan orang. Semuanya kerja bakti dengan memperbaiki tanggul sungai dengan karung plastik berisi pasir.
• Mal Pelayanan Publik Kota Malang Bakal Ditempatkan di Mal Alun-alun, Ada 400 Layanan Buat Masyarakat
• Jadi Langganan Banjir, Wagub Jatim Emil Pastikan Normalisasi Kali Lamong Masuk Perpres 80
"Semuanya berharap dengan ditutupnya tanggul yang jebol tersebut tidak terjadi lagi genangan Desa Rejoso ketika turun hujan lebat," kata Burhanudin, Kamis (2/1/2020).
Dikatakan Burhanudin, tindakan memperbaiki tanggul sungai yang jebol dengan karung plastik berisi pasir tersebut merupakan langkah sementara.
Karena untuk lebih menjamin tanggul tidak lagi jebol harus dilakukan perbaikan secara permanen oleh Pemerintah Daerah.
"Maka dari itu, kami sebatas memberi bantuan perbaikan tanggul sementara saja. Dan nanti perbaikan tanggul lebih permanen dilakukan oleh Pemerintah Daerah," ucap Burhanudin.
• Demi Melatih Timnas Indonesia Bersama Shin Tae Yong, Indra Sjafri Tolak Tawaran Klub Luar Negeri
• Nikita Mirzani Sambangi Lokasi Banjir di Ciledug, Klaim Artis yang Mau Cebur-Ceburan di Banjir
Disamping menutup tanggul yang jebol dengan karung plastik berisi pasir, menurut Burhanudin, sejumlah personil kepolisian dan TNI serta warga melakukan pembersihan sungai dari sampah dan pohon bambu yang ambruk.
Ini setelah banyaknya bambu yang amburk dan sampah yang dibuang ke sungai mengakibatkan penyumbatan air sungai sehingga meluber dan membanjiri Desa Rejoso.
"Hal itu menjadi pelajaran berharga bagi warga untuk tidak lagi membuang sampah di sungai, karena dampaknya bisa menyumbat aliran air dan meluber menimbulkan banjir," ucap Burhanudin.
• VIDEO Detik-detik Wali Kota Risma Sujud & Nangis di Atas Podium, Satu Ruangan Sampai Heboh
• KONDISI Mak Nyak Pasca Evakuasi Banjir, Kini Dibawa Rano Karno ke Hotel, Ibu Jangan di Ganggu Dulu
Memang diakui Burhanudin, terjadinya banjir di Desa Rejoso Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk di awal musim penghujan ini telah menimbulkan ketidak nyamanan warga.
Meskipun banjir cepat surut, tetapi hal itu tidak boleh terjadi lagi, karena menggangu aktifitas warrga.
"Dan semoga air sungai di Desa Rejoso tidak lagi meluber setelah dilakukan pembersihan sehingga air menjadi lancar. Meski demikian semua warga harus tetap waspada karena musim penghujan intensitasnya semakin meningkat saat ini," ujar Burhanudin.
• Lelang Proyek di Awal Tahun, Pemkab Trenggalek Cek Titik-titik yang Dibangun Tahun Ini
• Satpol PP Luncurkan Tim Jaring PAD Kota Kediri
Sementara salah satu warga Desa Rejoso, Nurkholik mengatakan, warga merasa terbantu dengan digelarnya kegiatan kerja bakti perbaikan tanggul dan pembersihan sungai dari sampah.
Ini dikarenakan pasca terjadinya banjir beberapa waktu lalu akibat tanggul jebol belum ada perbaikan dari Pemerintah.
"Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memperbaiki tanggul dan pembersihan sampah di sungai yang menyebabkan banjir kemarin," tutur Nurkholik. (Achmad Amru Muiz)