Bambang DH Ingin Wujudkan Tempat Rehabilitasi Korban Narkoba di Jatim: Sudah Didukung Budi Waseso
Bambang DH Ingin Wujudkan Tempat Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba di Jatim: Sudah Didukung Budi Waseso
Terlebih data terbaru pengguna narkoba sudah menyasar ke siswa Sekolah Dasar (SD).
“Di Surabaya sudah ditemukan pengguna narkoba anak usia 10 tahun. Ini juga menjadi perhatian serius kami, harus segera dilakukan pencegahan. Generasi harus segera diselamatkan dari peredaran narkoba,” ucap Bambang DH.
Dukungan Gubernur Jatim
Anggota Komisi III DPR RI, Bambang DH berkinginan agar Jatim memiliki pusat rehabilitasi narkoba sebagus Balai Besar Rehabilitasi Narkotika (BBRN) di Lido, Bogor, Jawa Barat.
“Karena di Indonesia ini yang bagus kan hanya Lido,” tandas Bambang DH usai bertemu Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dalam rangka reses perseorangan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (24/12/2019) lalu.
Selain di Lido, Badan Narkotika Nasional (BNN) juga memiliki lima balai besar rehabilitasi narkotika lainnya. Yakni di Badoka (Makassar, Sulsel), Tanah Merah (Samarinda, Kaltim), Loka (Lampung), Batam, dan Deli Serdang (Sumut).
Bambang DH menambahkan, apalagi sepanjang reses bersama Komisi III DPR RI maupun sendiri, problem di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) yang dilihat memang soal overcapacity, berjubel, yang penghuninya mayoritas kasus narkoba.
“Kita sudah diskusi dengan BNN, Kemenkumham, Kejagung, bagaimana persoalan narkoba pendekatannya tidak hanya represif, tapi juga memperhatian kepentingan masa depan generasi kita ini,” ucapnya.
Jadi yang tidak represif, kata politikus PDI Perjuangan itu, harus dilakukan rehabilitasi medis atau sosial.
"Misalnya pemberian keterampilan untuk bekal ketika mereka kembali ke masyarakat," kata mantan Wali Kota Surabaya itu.
Soal pembangunan gedung pusat rehabilitasi narkoba, Bambang DH menyarankan kerja sama antara Pemprov Jatim dengan BNN.
“Misalnya lahan yang menyiapkan Pemprov, kemudian konstruksi nanti APBN. Apakah lewat anggaran Kemensos atau BNN,” tutur Bambang DH.
“Tadi juga saya tekankan, Bu (Khofifah) ini kalau tidak segera diselesaikan dampaknya akan berkepanjangan. Jadi, senang kalau pada saatnya Jatim itu punya pusat rehabilitasi korban narkoba,” tandasnya.