Kakek Madura Cabuli Gadis SMP hingga Hamil 2 Bulan, Kecurigaan Ortu Terkuak, Sempat Tes di Dua Bidan
Kakek Madura cabuli gadis SMP hingga hamil 2 bulan. Kecurigaan ortu terkuak sempat tes di 2 bidan.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNMADURA.CO, SUMENEP - Seorang kakek di Madura nekat mencabuli siswi SMP hingga hamil dua bulan.
Kasus pencabulan ini terkuak saat orang tua korban curiga dengan perubahan fisik dan tingkah laku anak gadisnya itu.
Anak gadisnya itu sering diam dan tubuhnya makin kurus
• Pemuda Madura Nyolong Mobil Tetangganya Gegara Sakit Hati Utang Tak Kunjung Dibayar, Didor Polisi
Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti Sutioningtyas menjelaskan, orang tua korban sempat mengira putrinya sedang sakit.
Kemudian, orang tua korban mendatangkan bidan untuk memeriksa putrinya di rumahnya.
Saat diperiksa, putrinya dalam keadaan hamil setelah melakukan tes urine.
"Akan tetapi keluarganya tidak percaya tentang kejadian tersebut," terang AKP Widiarti Sutioningtyas, Senin (20/1/2020).
Orang tua korban sempat tak percaya soal hasil kehamilan anaknya itu, lalu memeriksakan kembali ke bidan lain untuk menunjukkan hasil akurat.
Pemeriksaan kedua ini dilakukan pada Minggu (12/1/2020) sekira pukul 16.00 WIB.
• Cerita Pasutri di Bima Cabuli Anak Angkat Bertahun-tahun, Korban Lapor Saat Dewasa, Sejak Usia 15
"Ternyata hasil pemeriksaan bidan kedua ini sama dengan penjelasan dari bidan sebelumnya. Jika anaknya sudah positif hamil dengan usia kandungan sekitar 2 bulan lebih. Dari situlah orang tuanya kaget seakan tidak percaya," katanya.
Setelah itu, orang tua korban menanyakan langsung kepada putrinya.
Putrinya mengungkapkan bahwa dirinya telah disetubuhi oleh Abd Latif (60), seorang petani di desanya.
• VIRAL Video Pohon Bambu di Madura ‘Berbuah’, Tokoh Desa Ungkap Fakta di Baliknya: Bambu Ini Berbeda
"Korban disetubuhi oleh petani lanjut usia ini di semak-semak tanah tegalan milik pelaku. Dari pengakuan korban itu, orang tuanya melapor ke Kades Sepanjang," ungkapnya.
Pada Kamis (16/1/2020) sekira pukul 09.00 WIB, pelaku dan keluarga korban dipertemukan di kantor balai Desa.