Persebaya Jadi 'Anak Tiri' di Surabaya, Machfud Arifin: Siapapun Wali Kotanya Harus Mendukung
Bakal Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin menyayangkan sikap Pemerintah Kota Surabaya yang tidak mendukung Persebaya.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Elma Gloria Stevani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bakal Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin menyayangkan sikap Pemerintah Kota Surabaya yang tidak mendukung Persebaya.
Sementara, Persebaya berusaha profesional dan mandiri.
Dukungan yang dimaksud Cak Machfud Arifin, sapaan akrabnya bukannya dukungan finansial, namun kemudahan berlatih dan bermain di Surabaya saja sulit didapatkan.
”Saya tahu, kalau Persebaya ini tidak pernah bisa berlatih di Surabaya, di Tambaksari (Gelora 10 November),” ucap Machfud Arifin, Selasa (28/1/2020).
• RSUD dr Soedono Kota Madiun Ditunjuk Pemprov Jatim Jadi Rujukan Pasien Terinfeksi Virus Corona
• Penjaringan Partai Golkar Ditutup, Teno Prasetyo Tak Sempat Ambil Formulir Calon Wali Kota Pasuruan
”Padahal klub dari kota bahkan pulau lain bisa berlatih di sana. Iki jenenge lak mendem mangan sabun Rek,” lanjutnya.
Menurut Mantan Kapolda Jatim, Persebaya bukan sekadar klub sepakbola namun juga alat pemersatu, hingga pengungkit ekonomi warga.
”Lihat saja, kalau Persebaya main, berapa banyak pedagang yang bisa jualan. Begitu banyak penjual makanan, minuman, kaus, dan merchandise Persebaya. Bahkan, Persebaya juga memberikan pemasukan ke Pemkot melalui sewa stadion,” paparnya.
• 7 Gadis Cantik Ikut Kursus Wasit C-3 yang Digelar Askot Surabaya
• Jurus Dishub Kota Surabaya Urai Kemacetan di Simpang Jalan Pandegiling - Imam Bonjol
Untuk itu lah Mantan Ketua Timses Jokowi-Maruf di Jatim ini heran saat Persebaya seolah menjadi anak tiri di rumahnya sendiri.
"Latihan harus mengungsi ke Sidoarjo karena Gelora 10 November tidak mendapatkan izin," kata Machfud Arifin.
Machfud Arifin mengkritisi saat Persebaya terancam tidak bisa menggunakan Gelora Bung Tomo untuk pertandingan karena alasan renovasi menjelang Piala Dunia U-20.
"Untung saja, berkat aksi Bonek dan beberapa pihak lain, Pemkot akhirnya tetap mengizinkan Persebaya ber-homebase di Surabaya tahun ini," kata pria asli Ketintang Surabaya ini.
Tidak berhenti sampai disitu terusirnya Persebaya dari Wisma Persebaya di Karanggayam sejak pertengahan tahun lalu juga cukup ia sayangkan.
"Padahal, di sanalah pembinaan pemain usia dini Persebaya dilakukan. Sudah begitu banyak bintang Persebaya maupun timnas yang lahir dari kompetisi junior di Karanggayam," kata Machfud.
• Kisah Pilu Rani, Bayi 8 Bulan Idap Limfangioma Ditangani 5 Dokter RSUD Dr Soetomo, Begini Kondisinya
• Terserempet KA Gajayana, Tangan Siswa SD di Kediri Patah, Begini Penjelasan PT KAI Daop 7 Madiun
Ia pun menyebutkan almarhum Rusdy Bahalwan, Bejo Sugiantoro, Uston Nawawi, Rendi Irwan, hingga bintang muda seperti Rizky Ridho yang kini membela timnas U-19.
”Sebenarnya, sudah menjadi kewajiban wali kota Surabaya, siapa pun itu, untuk mendukung Persebaya. Bukan dalam bentuk finansial, namun kemudahan. Karena Persebaya adalah ikon Surabaya,” pungkas Cak Machfud.
Penulis: Sofyan Arif Candra
Editor: Elma Gloria Stevani