Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sudah Sukses Curi Perhatian Ganjar, 3 Pembully Siswi Purworejo Tak Jadi Ditahan, Ini Hukuman Mereka

Nasib tiga pembully siswi SMP Purworejo akhirnya mendapat hukuman tetapi tidak ditahan kepolisian, inilah ganjaran ketiga siswa tersebut.

Penulis: Ignatia | Editor: Adi Sasono
Kolase Tribun Jateng
Nasib akhir para siswa pembully siswi SMP Purworejo, ternyata tidak ditahan di kepolisian 

TRIBUNJATIM.COM - Kasus video viral pembullyan siswi SMP Purworejo tepatnya di SMP Muhammadiyah Butuh, Purworejo terus didalami.

3 siswa tersangka kasus pembullyan tersebut berinisial TP (16), DF (15), dan UHA (15) ternyata kini tak jadi ditahan kepolisian.

Kini diketahui, tiga pelaku tak ditahan lantaran ancaman hukuman mereka di bawah 5 tahun penjara.

"Tidak dilakukan penahanan karena ancaman hukumannya di bawah 5 tahun," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Iskandar F Sutisna, dikutip dari Kompas.com.

Dalam kasus tersebut, polisi menjerat pelaku dengan Undang-undang No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Namun, meskipun tidak dilakukan penahanan, polisi memastikan akan tetap melakukan penyelidikan kasus tersebut.

3 Pembully Siswi SMP Purworejo Tak Jadi Ditahan, Kepala Sekolah Harap Bisa Damai: Namanya Anak Iseng

Nasib Mereka Lewat Usulan Hukuman yang Diajukan

Anak-anak di bawah umur itu pun kini harus berhadapan dengan proses hukum pidana.

Peristiwa itu akhirnya tidak luput dari perhatian Ganjar Pranowo juga.

Ganjar mengaku turut memantau kasus tersebut dan punya sejumlah usulan untuk menangani kasus perundungan itu.

Ganjar mengungkapkan akun media sosialnya kebanjiran usulan untuk menindak tiga siswa yang memukuli dan menendang siswi di SMP Purworejo.

Foto kolase Ganjar Pranowo dan kasus viral siswi SMP di Purworejo dibully
Foto kolase Ganjar Pranowo dan kasus viral siswi SMP di Purworejo dibully (kolase Tribunnews, Tribun Jateng)

Salah satunya agar para siswa tersebut dididik TNI.

"Pak tolong jangan berdamai dengan bullying. Kasih mereka pendidikan tiga bulan bersama TNI. Bikin sejera-jeranya," ucap akun @keiijurohyugaa yang dibacakan Ganjar.

Menurut Ganjar usulan itu menarik dan dia sempat membalasnya lewat Instagram.

Ganjar mengatakan pelaku yang masih anak-anak memang perlu diberi hukuman khusus.

Emosi Ganjar Pranowo, Telpon Bupati Minta Urus Kasus Viral Siswi Purworejo Dibully: Sayangi Temanmu!

"Kan mereka masih anak-anak, jadi perlakuannya jangan seperti pidana lain. Mungkin hukumannya dimasukkan ke tempat khusus yang membuat dia disiplin dan mengerti.

Itu ada yang usul seperti itu di medsos saya, dan menurut saya, idenya bagus," ujarnya.

Usulan lain yang mengetuk hati Ganjar yaitu dari komunitas disabilitas yaitu agar para pelaku menjadi relawan di rumah disabilitas. Diharapkan para pelaku menjadi lebih peka terhadap lingkungan sekitarnya.

KPAI Bakal Kunjungi Bocah SMP Korban Bullying di Malang, Pastikan Kenyamanan MS Kembali Sekolah

"Ada pengelola Rumah Disabilitas atau Rumah D di Semarang yang kontak saya.

Beliau usul para pelaku menjadi relawan di rumah penyandang disabilitas agar mereka bisa mengerti dan muncul kepekaan.

Saya saja sampai merinding mendengar usulan ini," tandasnya.

Ganjar menyebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemda Purworejo maupun pihak sekolah Butuh.

Dia meminta orang tua murid bisa mendampingi korban untuk mengurangi rasa trauma siswi tersebut.

3 pelaku bullying siswi SMP di Purworejo akhirnya ditangkap
3 pelaku bullying siswi SMP di Purworejo akhirnya ditangkap (Instagram/viralterkini99)

Kronologi Kejadian

Di video tersebut, TP, DF, dan UHA bergantian menampar, memukul, hingga menendang CA.

CA hanya bisa duduk di kursi membenamkan kepalanya dalam-dalam ke meja.

Dia terdengar menangis tersedu-sedu.

Teman-temannya yang melakukan bullying malah tertawa sambil terus berulah.

TP, DF, dan UHA diketahui menganiaya CA (16), di ruang kelas SMP Muhammadiyah Butuh, Purworejo, Jawa Tengah.

Siswa SMP Malang Korban Bullying Masih Trauma Pasca Jari Diamputasi, Bakal Tetap Diberi Pendampingan

Simak videonya berikut

Kepala Sekolah Minta Berdamai Saja

Ditemui TribunJateng, Kepala SMP Muhammadiyah Butuh, Purworejo, Ahmad mengatakan, peristiwa bullying tersebut terjadi di luar sepengetahuan pihak sekolah.

Ahmad mengatakan, peristiwa berlangsung saat jeda pergantian jam sekolah, sekitar pukul 08.30 Wib.

Kelas 8, tempat korban dan pelaku belajar saat itu sempat kosong menunggu kedatangan guru di jam pembelajaran berikutnya.

Saat itu, posisi para guru sedang berada di kantor.

Ada pula yang masih berada di ruang kelas lain.

Durasi kejadian itupun, menurut dia, singkat, karena berada di sela pergantian jam.

Ahmad enggan merinci bagaimana kronologi kejadian terjadi.

Menurutnya, tindakan TP, DF, dan UHA kepada CA merupakan bentuk keisengan ketiga remaja itu.

Ia menceritakan, TP, DF, dan UHA suka bertindak semaunya sendiri dan tak bisa dinasehati.

"Namanya anak iseng."

"Diajar juga susah, suka semaunya sendiri," katanya, dikutip TribunJatim.com dari Tribun Jateng, (13/2/2020).

Ia juga ikut menyesalkan perilaku siswanya ini.

Tetapi jika harus dihadapkan pada proses hukum pidana, ia kurang sepakat.

Ahmad sebenarnya mengharapkan kasus ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan.

Ia hanya bisa berharap, jika proses hukum kasus itu berlanjut, pendidikan anak-anak yang kini berstatus tersangka tidak boleh berhenti.

Bagaimana pun, kata dia, pemerintah harus tetap memerhatikan pendidikan mereka meski terjerat kasus pidana.

"Anak butuh pendidikan," katanya.

Ganjar Pranowo Gerak Cepat

Menanggapi begitu hebohnya video itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pun tak bisa tinggal diam.

Lewat media sosial, Ganjar memberitahukan tindakan tegas yang ia lakukan untuk mengusut kasus dalam video itu.

Hal itu seperti terlihat oleh TribunJatim.com dalam cuitan terbarunya di Twitter akun terverifikasi @ganjarpranowo.

Dicuitkan pada 12 Februari 2020, Ganjar Pranowo menuliskan keterangan dalam cuplikan video viral yang ramai di media sosial.

"Akun sy dibanjiri kejadian di salah satu smp di butuh purworejo." tulis Ganjar.

Ia pun mengungkap telah melakukan aksi khusus untuk menanggulangi peristiwa satu ini.

"Sy sdh telp kaseknya & dia sdh urus. Polisi juga sdh menerima laporannya."

Bahkan, secara tegas, Ganjar tak segan untuk langsung meminta pengawas sekolah dan dinas setempat.

"Bsk saya minta pengawas sekolah & dinas utk turun agar bicara dg ortu anak2 itu. Pak Bupati Purworejo jg sdh sy kontak." ungkapnya.

Di kalimat terakhir, Ganjar memberikan ucapan bahwa semua setidaknya harus saling menyayangi.

Sayangi temanmu!" tutup Ganjar dengan kalimat tegas.

Tulisan Ganjar yang diunggah ini mendapat perhatian khusus dan viral.

Ada kurang lebih 33,4 ribu likes dan 13,7 retweets dari netizen di media sosial.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved