Pacar Bebas, Begini Detik-detik Bapak Bantu Anaknya Aborsi Berakhir Miris, Fakta Sebenarnya TERKUAK
pacar malah bebas, begini detik-detik bapak bantu anaknya aborsi di Surabaya saat mengalami kontraksi berakhir miris, fakta sebenarnya pun terkuak
Penulis: Samsul Arifin | Editor: Mujib Anwar
"Bayinya sudah mati, rahim anak saya sudah menghitam. Nanti kalau tidak saya tolong khawatir celaka," ujarnya.
Eka yang saat itu pada September 2019 menjalani proses persalinan di rumahnya di Jalan Ketandan Surabaya yang dibantu oleh ayahnya sendiri Muslich.
Kemudian oleh Muslich, bayi tersebut justru dibuang di sungai dekat rumahnya.
Eka mengalami pendarahan dan oleh ayahnya dibawa ke rumah sakit tersebut.
Dia lalu dirawat dokter Dina.

Eka dan Muslich menjadi terdakwa kasus dugaan praktik aborsi ini.
Dalam kesaksian di Pengadilan Negeri Surabaya, dokter Dina menyebutkan, bayi yang dilahirkan meninggal saat proses persalinan.
Dina menyatakan, pendarahan yang dialami Eka karena proses persalinan yang tidak sempurna.
Masih ada sisa plasenta di dalam kandungnya yang mengakibatkan pendarahan.
"Kalau lahir secara normal dengan ditangani medis secara paripurna tidak akan ada sisa plasenta," kata dokter di RS Soewandhie itu bersaksi, Senin, (24/2/2020).
Bayi lahir setelah masa kandungannya matang setelah sembilan bulan dikandung.
Selain itu, berat bayi yang ditemukan juga normal.
Dina merawat pasiennya dengan memberikan obat-obatan.
Setelah menjalani perawatan medis untuk menghentikan pendarahannya, Eka ditangkap polisi bersama Muslich.

Kekasih Sempat Datang