Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pacar Bebas, Begini Detik-detik Bapak Bantu Anaknya Aborsi Berakhir Miris, Fakta Sebenarnya TERKUAK

pacar malah bebas, begini detik-detik bapak bantu anaknya aborsi di Surabaya saat mengalami kontraksi berakhir miris, fakta sebenarnya pun terkuak

Penulis: Samsul Arifin | Editor: Mujib Anwar
Kolase TribunJatim/Samsul Arifin/google.com
pacar malah bebas, begini detik-detik bapak bantu anaknya aborsi di Surabaya saat mengalami kontraksi berakhir miris, fakta sebenarnya pun terkuak 

Affandi, kekasih Eka Zulifah, yang tidak bertanggung jawab atas kehamilan Eka sempat datang di RSUD Soewandi Surabaya saat Eka dirawat lantaran mengalami pendarahan setelah janinnya meninggal dunia. 

Muslich pun menanyakan perbuatannya itu kepada kekasih anaknya. Namun, Affandi tidak mengakui perbuatannya.

"Saya telepon dan tanya, dia tidak mengakui. Padahal siapa lagi kalau bukan dia kan pacarnya. Trus siapa yang menghamili," terang Muslich.

Eka juga tidak tahu mengapa sang pacar tidak ikut diadili. Mereka pasrah saja setelah kejadian ini, terlebih nomor mereka sudah diblokir oleh Affandi. 

"Saya pasrah saja lah. Saya nggak tahu kenapa dia tidak juga diadili," sambung Muslich. 

Muslich dan Eka sehari-hari tinggal berdua di Surabaya.

Eka merupakan anak tunggal. Ibunya meninggal dunia dua tahun lalu.

Semua keluarganya berada di Kalimantan. 

Sehari-hari untuk menyambung hidup, Muslich membuka toko yang menjual susu di rumahnya.

Eka membantu perekonomian dengan bekerja di mal. Sejak dipenjara, keduanya tidak lagi bekerja dan tidak punya penghasilan. 

Selama ditahan di Rutan Kelas I-A Surabaya di Medang, ayah dan anak ini tidak punya uang sama sekali.

Saudaranya di Kalimantan sesekali menjenguk. Pacar Eka tidak pernah sama sekali. 

"Saya bilang kalau butuh biaya untuk proses hukumnya sama pacarnya saja. Kami tidak punya uang. Maunya di rutan bantu-bantu nyapu atau kebersihan, tapi prosesnya ribet harus bayar dulu," ujarnya.

Selama dipenjara di rutan, keduanya juga jarang bertemu.

Sebab, antara tahanan laki-laki dan perempuan dipisah.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved