Jerit Histeris Penumpang Laka Duel Bus Antar Kota dan Pariwisata, 1 Pria Beri Kesaksian Pilu: Ngotot
Beberapa penumpang korban kecelakaan duel bus antar kota dan pariwisata di tol berikut ini menjerit histeris. Seorang pria beri kesaksian pilunya!
Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM - Beberapa penumpang korban kecelakaan duel bus antar kota dan pariwisata di tol berikut ini menjerit histeris.
Seorang pria yang berada di dalam bus memberikan kesaksian pilunya tentang laka tersebut.
Kedua bus diketahui saling kejar-kejaran, saling mendahului, dan tak mau kalah satu sama lain.
Bahkan, kedua sopir bus itu bermanuver dengan kecepatan tinggi.
Simak berita selengkapnya di bawah ini!
• Layanan Paspor Dibatasi untuk Cegah Penyebaran Corona, Denda Bagi Orang Asing Juga Bebas Biaya
• Hadapi Virus Corona Bersama, Karyawan Gojek Bersatu Himpun Dana untuk Mitra di Seluruh Jatim
Catatan Subdit Gakkum Ditlantas Polda Jatim mengungkapkan bahwa kasus kecelakaan lalu lintas di jalan tol Jawa Timur meningkat dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, medio 2017-2019.
Pengalaman tak enak, mengalami kecelakaan di jalan tol itu pun pernah dialami Zaenal Abidin (28).
Kejadian yang tak pernah diharapkannya itu dialami saat menumpangi bus antar kota.
Zaenal menceritakan beberapa tahun lalu pernah naik bus ekonomi jurusan Surabaya - Malang, naik dari pintu keluar Terminal Bungurasih dengan tujuan akhir kantor Taspen, Kota Malang.
Menurutnya bus ini berangkat dalam kondisi tidak begitu ramai karena masih ada baris kursi depan belum terisi, sisanya ada bapak-bapak berseragam di bagian tengah.
Bus terlibat aksi kejar-kejaran an bermanuver dengan kecepatan tinggi
Semula baik-baik saja bagi pria asal Sidoarjo ini, hingga bus terus meningkatkan lajunya usai terlibat aksi kejar-kejaran dengan sebuah bus pariwisata di Tol Gempol.
Jalur cepat yang pagi itu masih sepi kendaraan seakan mendukung kedua bus bermanuver dengan kecepatan tinggi hingga mengabaikan prosedur keselamatan.
"Ketika sudah masuk Tol, bus yang saya naiki kejar-kejaran dengan bus pariwisata. Waktu itu jalanan memang cukup lengang," kata Zaenal, Selasa (24/3/2020).
Lalu, apa yang dikuatirkannya terjadi setelah bus yang tumpanginya ngotot coba mendahului lawannya dari sisi kiri, padahal didepannya ada jalan menyempit.
• Curiganya Warga di Blitar Lihat Pria Bermasker Mondar-mandir di Jalan Dini Hari, Kedok Dikuak Polisi
• Biar Gak Bosan, Ini Rekomendasi 5 Film Thailand Menarik untuk Menemanimu saat Work From Home
Penumpang menjerit histeris
Insiden bus terjepit diantara bus pariwisata dan badan jalan pun tidak bisa terhindarkan, sekaligus membuat beberapa penumpang menjerit histeris karena kaca bus ikut pecah.
"Karena tidak cukup dan bus pariwisata tidak mau ngalah, bus yang saya naiki terjepit sampai kacanya banyak yang pecah. Anehnya bus satunya tidak kenapa-kenapa," jelasnya.
Setelah itu, bus tetap melanjutkan perjalanan dengan kecepatan normal usai sang sopir mendapat teguran keras dari salah seorang bapak berseragam di kursi tengah.
"Mulai dari kejadian itu, saya tidak ragu mengingatkan sopir biar tetap hati-hati, khususnya di jalan Tol," tutup Zaenal menceritakan kejadian uniknya di Jalan Tol. (TribunJatim.com/Ndaru Wijayanto)
• Kritikan Pedas Didiet Maulana ke Ria Ricis Syuting di Tengah Corona: Gak Baca Imbauan Bapak Kapolri?
• 3 KA Ditunda Keberangkatannya untuk Cegah Corona, Uang Tiket Bakal Kembali 100 Persen, Simak Caranya
Asyik Selfie, 3 Gadis Magetan Tiba-tiba Diseruduk Mini Bus di Sarangan, Lihat Kondisinya Kini

Asyik selfie, tiga bersaudara Silvia (20), Dita (21) dan Veti (21) tiba-tiba diseruduk bus mini yang diduga hilang kendali, di Tikungan Mojosemi, Jalan Sarangan, Plaosan, Magetan.
Akibatnya tiga bersaudara itu dan 11 penumpang bus mini harus di rawat di rumah sakit Plaosan, Magetan.
Menurut Kepala Polantas Pos 90, Sektor Plaosan, Resor Magetan Ipda Ahmad Suryani menyebutkan, kecelakaan terjadi karena sopir mini bus tidak menguasai medan, yang menurun dan menikung tajam itu.
"Sopir mini bus nomor Polisi H 1002 WS ditengarai belum hafal di jalan kawasan Sarangan ini. Sehingga begitu jalan menurun dan tiba-tiba menikung, sopir tidak bisa menguasai,"kata Ipda Ahmad Suryani kepada TribunJatim.com, Sabtu (21/3/2020).
• Peta Sebaran Covid-19 di Sidoarjo Dirilis Pemkab, 2 Kecamatan Masuk Zona Merah Wabah Virus Corona
• Penjelasan PLN Soal Iklan Promo Alat Penghemat Listrik, Benarkah Bisa Buat Tagihan Tak Boros?
Ia katakan, begitu jalan menurut tajam dan meningkung, kemungkinan sopir kurang konsentrasi.
Terkejut karena telanjur mengambil haluan ke kanan, mendadak ada sepeda motor nomor Polisi AE 3394 QZ,
parkir, milik tiga bersaudara yang selfie di sekitar pagar pengaman roller barrier itu.
"Sesuai keterangan saksi, begitu menabrak sepeda motor, kemudian bus mini itu menabrak roller barrier, dan akhirnya mini bus itu terguling bersama 11 penumpangnya, beberapa di antaranya anak balita itu,"kata Kapos Plaosan ini.
Bus mini yang dikemudikan Asfari (44) warga Kampung Tikung, Desa Wonorejo RT02/RW07, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, terbalik dan melintang di Jalan Sarangan-Magetan, tepat di bawah tikungan Mojosemi.
Ke 11 penumpang, termasuk Asfari pengemudi dan tiga gadis bersaudara, Selvia, Dita dan Veti, yang tengah selfi di pagar pengaman Roller Barrier menderita luka luka, hanya Veti yang agak berat karena tangan kanannya patah, dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Puskesmas Plaosan.
• Rahasia Kurangi Stres karena Virus Corona dari Detri Warmanto, Self-Healing, Rileks & Kontemplasi
• KRONOLOGI Meninggalnya Dokter Bambang Sutrisna Korban Covid-19, Putrinya Sedih: Ayah Sesak Sendirian
Sementara penumpang bus rombongan darin Desa Wonorejo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah seluruhnya hanya menderita luka ringan berupa babras dan lecet di siku dan tangan.
Hanya Asfari pengemudi yang luka kepala kiri sobek, meski terlihat berdarah darah, namun belum ketegori luka berat.
Kasus Laka Lantas di tikungan Mojosemi, Sarangan, Plaosan, Magetan ini kini ditangani Unit Laka Lantas Polres Magetan.
Termasuk kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan yang membuat 14 orang luka luka itu diamankan ke Polres Magetan.
Pengemudi mini bus belum bisa dimintai keterangan karena kesehatannya masih belum stabil, sehingga Polisi belum bisa memintai keterangan asal muasal kecelakaan itu bisa terjadi.
"Dalam kecelakaan itu tidak terdapat Luka Berat (LB) dan meninggal dunia. Hanya kerugian materiil diperkirakan sebesar Rp 15 juta," pungkas Ipda Ahmad Suryani. (TribunJatim.com/Doni Prasetyo)