Kenangan Manis Gibran Rakabuming dengan Ibunda Jokowi, Minta Restu ke Nenek Daftar Cawalkot Solo

TRIBUNJATIM.COM - Gibran Rakabuming masih ingat betul kenangan manis bersama Sudjiatmi Notomiharjo, neneknya. 

Semasa hidup, ibunda Presiden Joko Widodo ini merupakan sosok penting di dalam hidupnya. 

Sang nenek merupakan seseorang yang punya andil dalam tiap langkahnya, seperti saat kakak dari Kaesang Pangarep ini hendak mendaftarkan diri sebagai Calon Wali Kota Solo. 

Kini sang nenek telah pergi, namun ingatan indah akan perempuan yang tutup usia di umur 77 tahun itu masih lekat di benaknya. 

Seperti apa peran penting sang nenek? Simak selengkapnya di bawah ini!

• Gus Hans Sampaikan Duka atas Kepergian Ibunda Jokowi: Terima Kasih Mempersembahkan Putra Terbaik

• Antisipasi Covid-19, Satpol PP Kota Malang Keliling Pakai Pengeras Suara & Tindak Warga yang Kumpul

Dikutip dari Tribunnews.com (grup TribunJatim.com ), ibunda Presiden Joko Widodo, Sudjiatmi Notomiharjo meninggal dunia.

Kabar ibunda Jokowi meninggal beredar di WhatsApp, Rabu (25/3/2020).

Kabar ini pun dibenarkan oleh Wakil Menteri Desa Budi Arie Setiadi.

Budi Arie Setiadi membenarkan, ibunda Presiden Joko Widodo (Jokowi), Sudjiatmi Notomiharjo meninggal dunia.

Awalnya pesan melalui whatsapp beredar, Rabu (25/3/2020).

"Berita Duka:
Innalillahi wa innaillaihi rojiun
Eyang Notomiharjo, Ibunda Bapak Presiden wafat di Solo pkl 16.45 tadi.
Mhn doanya semoga almarhumah husnul khotimah," bunyi pesan melalui WhatsApp.

Hal ini kemudian dibenarkan oleh Wamendes Budi Arie Setiadi.

"Iya benar ibunda bapak presiden meninggal dunia sore ini," Budi Arie memastikan.

• Kampung Tematik di Kota Malang Lakukan Penyemprotan Disinfektan dan Dirikan Posko Relawan Covid-19

• Ingin Punya Ponsel, Pemuda di Tulungagung Ini Curi Puluhan Gram Perhiasan Tetangganya

Gibran minta restu ke neneknya untuk daftar Cawalkot Solo

Gibran Rakabuming Raka mengenakan kemeja putih polos dan celana warna gelap.

Anak sulung Presiden Jokowi itu mengunjungi daerak Kampung Sumber, Kecamatan Banjarsari, Surakarta.

Gibran Rakabuming berpenampilan rapi guna menemui seseorang.

Secara khusus, suami Selvi Ananda itu mendatangi sebuah kediaman yang jauh dari kediaman aslinya.

Gibran rupanya menemui sosok tersebut untuk meminta restu.

Gibran meminta restu untuk keperluan kelancaran pendaftarannya sebagai calon walikota Solo.

Siapa sosok itu?

Ternyata, Gibran mengunjungi kediaman eyang putrinya, Ibu Sudjiatmi Notomihardjo.

Ibunda Jokowi, Ny. Sudjiatmi Notomiharjo, berkerudung dan berbalut busana warna hijau muda menerima kedatangan cucunya.

Sebagai nenek, tentu Sudjiatmi Notomihardho merestui.

Sang nenek menepuk-nepuk pundak Gibran Rakabuming sembari memberikan nasihat dan petuah agar Gibran tidak hanya berusaha tapi juga berdoa.

• Ide Kartini Muda Dolly Fashion di Tengah Wabah Corona, Sulap Masker dari Popok Bayi, Simak Caranya

• Cara David da Silva Striker Persebaya Isi Libur saat Wabah Corona, Main PUBG Bareng Irfan Jaya-Bonek

Momen ini seolah mengulang hal sama yang terjadi beberapa waktu lalu.

Momen tersebut terjadi ketika ayahanda Gibran Rakabuming, Joko Widodo, meminta doa restu kepada Sudjiatmi Notomihardjo, untuk maju sebagai calon Walikota Solo, beberapa tahun silam.

Melansir dari Kompas.com (TribunJatim.com Network ), aksi peluk cium haru cucu dan nenek ini diabadikan fotografer kepresidenan, Agus Suparto.

Sudjiatmi tak hanya menasihati. Sang nenek beberapa kali menepuk-nepuk pundak cucunya.

Ia juga mencium kening Gibran Rakabuming.

Hal itu dilakukan sebagai isyarat memberikan persetujuan, doa restu.

Sekaligus dukungan yang terbaik untuk ayah dari cicit tercinta, Jan Ethes.

"Kedatangan Gibran (ke rumah ibunda Jokowi) bermaksud memohon doa restu untuk maju sebagai calon Wali Kota Surakarta pada pilkada tahun depan," tulis keterangan pers .

Kediaman Sudjiatmi diketahui terletak di Kampung Sumber, Banjarsari, Kota Surakarta.

• Dampak Corona, Tingkat Okunpansi Hotel di Mojokerto Terjun Bebas di Level 10 Persen

• Ibunda Presiden Jokowi Meninggal, Whisnu Sakti Buana Ikut Belasungkawa: Semoga Khusnul Khotimah

Sebelumnya, Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Bambang Wuryanto mengatakan, Gibran Rakabuming akan mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota Solo ke DPD PDI-P Jawa Tengah pada Kamis (12/12/2019).

"Mas Gibran ini sudah memberikan kode kepada kami, besok akan mendaftar, yaitu Kamis tanggal 12 Desember," ujar Bambang di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Rabu.

Bambang Wuryanto mengatakan, pada Kamis nanti, akan banyak bakal calon yang mendaftarkan diri.

Sebab, tanggal itu dianggap hari baik berdasarkan kalender Jawa.

"Kamis Legi besok yang daftar pasti banyak karena itu hitungannya hari baik."

"Itu hari baik untuk mendaftar karena 13 dibagi 4 sisa 1, maka itu dulu arahnya utara, bagus untuk mendapatkan jabatan," kata Bambang Wuryanto.

Bambang Wuryanto mengatakan, dengan faktor tersebut, akan banyak pendaftar yang mendatangi langsung Kantor DPP PDI-P Jawa Tengah.

"Saya sebagai orang Jawa bisa menjabarkan, saya pastikan besok di Jawa Tengah pendaftaran di DPD ini puncaknya ada di Kamis legi besok," kata Bambang Wuryanto.

• Perayaan Hari Raya Nyepi di Lamongan Tanpa Pawai Ogoh-ogoh, Dibakar Tengah Malam Tanpa Keramaian

• Menantu Dokter Bambang Sutrisna Soroti Kasus Bawa Pulang Jenazah Pasien PDP Corona: Kok Kesal Ya

Sebelumnya, Gibran Rakabuming Raka telah menyatakan diri untuk mendaftar sebagai calon wali kota Surakarta di Pilkada Solo 2020 melalui DPD PDI-P Jawa Tengah pada hari terakhir.

"Hari terakhir, Mas," kata Gibran, melalui pesan WhatsApp, kepada wartawan, Jumat (6/12/2019).

Meskipun begitu, diketahui Gibran Raabuming awalnya dikenal sebagai seorang yang antipolitik.

Bahkan, suami dari Selvi Ananda itu beranggapan bahwa sebagai seorang pengusaha dia bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat tanpa harus terjun ke dunia politik.

Namun, beberapa tahun terakhir, ayah Jan Ethes Srinarendra tersebut berubah pikiran.

Dengan latar belakang sebagai seorang pengusaha, Gibran Rakabuming ingin menunjukkan kontribusinya kepada masyarakat Kota Surakarta.