Virus Corona di Jawa Timur
Dua Dokter di Jawa Timur Sembuh dari Virus Corona, Enam Tenaga Kesehatan Dinyatakan Positif Covid-19
Joni Wahyuhadi menyebutkan, setidaknya ada dua dokter yang sempat dinyatakan positif Covid-19, namun saat ini sudah sembuh.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ketua Gugus Kuratif Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi, mengakui sudah ada dokter di Jawa Timur yang terpapar virus Corona (Covid-19).
Joni Wahyuhadi menyebutkan, setidaknya ada dua dokter yang sempat dinyatakan positif Covid-19, namun saat ini sudah sembuh.
"Untuk dokter memang ada, tapi bukan dokter senior, beliau itu terkenanya saat berpapasan dengan pasien, jadi bukan saat pelayanan. Kalau yang dokter senior sampai saat ini belum ada," kata Joni Wahyuhadi, Senin (30/3/2020).
• PWNU Jatim Ungkap Cara Perlakukan Jenazah Akibat Covid-19, Ada Kondisi Jenazah Tak Perlu Disalati
• Antisipasi Covid-19, Wali Kota Risma Siapkan Posko, Bakal Sterilisasi Kendaraan yang Masuk Surabaya
Menurut Joni Wahyuhadi, berdasarkan teori yang sudah ditetapkan Kementerian Kesehatan, asalkan menggunakan alat pelindung diri (APD) dengan tepat, seorang dokter tidak akan tertular.
Sedangkan untuk tenaga kesehatan lainnya, sampai saat ini sudah ada enam tenaga kesehatan yang positif Covid-19 hasil dari rapid test yang dilaksanakan sampai Senin (30/3/2020).
Enam tenaga kesehatan tersebut tersebar di antaranya 2 orang dari Mojokerto, 1 dari Bondowoso, 2 dari Kota Batu, dan 1 dari Banyuwangi.
Joni Wahyuhadi mengungkapkan, tenaga medis yang dikerahkan khusus untuk menangani Covid-19 di Jawa Timur sangat fleksibel bergantung pada kasusnya.
• Jatim Darurat Virus Corona, BI Perkirakan Ekonomi Jawa Timur Jangka Pendek Masih Tetap Terjaga
• Rencana Karantina Wilayah di Surabaya Cegah Corona, SOP hingga Teknis Penerapan Masih Diracik Pemkot
Namun yang pasti dalam penanganan Covid-19 di fasilitas kesehatan akan dikomandani oleh dokter spesialis paru.
"Dokter paru di Jawa Timur 152. Tenaga medis yang dikerahkan bervariasi, kalau ada komplikasi dengan jantung ya ditambah jantung, kalau ada komplikasi diabetes ya endokrin, jadi fleksibel," ucap Joni Wahyuhadi.
Editor: Dwi Prastika