Virus Corona di Mojokerto
Pemkab Mojokerto Serap Hasil Panen Raya dari Petani untuk Ketahanan Pangan saat Pandemi Covid-19
Pemkab Mojokerto menyerap seluruh hasil panen raya dari petani di persawahan Desa Pesanggrahan untuk logistik sembako pada warga terdampak Covid-19.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Mochammad Romadoni
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Pemerintah Kabupaten Mojokerto akan menyerap seluruh hasil panen raya dari petani di persawahan Desa Pesanggrahan, Kecamatan Kutorejo, Mojokerto, Jawa Timur.
Hasil panen raya berupa beras tersebut akan disalurkan untuk logistik sembako pada masyarakat terdampak virus Corona atau Covid-19 di Kabupaten Mojokerto.
Bupati Mojokerto, Pungkasiadi, menjelaskan, pihaknya membeli seluruh hasil panen raya sebagai upaya ketahanan pangan di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19.
• 36 Petugas Verifikasi dan Validasi Mendata Warga Miskin Terdampak Covid-19 di Kota Mojokerto
• Malam Ini, Pemprov Jatim Sosialisasikan Pergub Soal PSBB Untuk Surabaya, Sidoarjo dan Gresik
Oleh sebab itu, petani diminta agar secepatnya memproses hasil panen raya dari gabah menjadi beras siap konsumsi.
"Nanti hasilnya akan kita beli untuk disalurkan pada masyarakat terdampak Covid-19, karena ini merupakan salah satu upaya kita bersama menyediakan kebutuhan pangan di tengah pandemi sekarang," ujar Pungkasiadi di sela kegiatan panen raya bersama Komunitas Mari Sejahterakan Petani (MSP) di persawahan Desa Pesanggrahan, Kecamatan Kutorejo, Selasa (21/4/2020).
Ia mengatakan, pihaknya mendorong produksi hasil pangan pertanian di daerah Kutorejo yang kini mencapai 8 ton per hektare, bisa meningkat menjadi lebih dari 10 ton per hektare.
Dia mencontohkan, apabila pengelolaan baik, pasti hasil panen bisa meningkat, seperti di daerah Kecamatan Trawas mencapai 10 ton per hektare.
• Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang Kedua Dibuka, Pemprov Jatim Tetap Sediakan Posko Pelayanan
• PDP Corona di Mojokerto Meninggal saat Isolasi, Didiagnosa Pneumonia Sebelum Dibawa ke RS Rujukan
"Jadi saya ingin produksi pertanian ditingkatkan, paling tidak, bisa mencapai 12 ton per hektare, dan kalau perawatannya dan tekniknya bagus pasti target bisa tercapai," ungkapnya.
Masih kata Pungkasiadi, pihaknya juga mengantisipasi apabila ada tengkulak nakal yang menimbun bahan pangan di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19.
Ia meminta masyarakat agar tidak menimbun bahan makanan secara berlebihan pada masa pandemi seperti ini.
"Dari laporan Dinas Pertanian, kita surplus pada masa panen April 2020, yang artinya ketersediaan beras masih sangat mencukupi," jelasnya.
• Fraksi Gerindra DPRD Jatim Minta Penerapan PSBB Sidoarjo dan Gresik Tak Berlaku di Wilayah Pinggiran
• Jadwal Acara TV Rabu (22/4/2020): Hafiz Indonesia di RCTI dan Film The Expendables di Trans TV
Kades Pesanggrahan, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Muhammad Afif, mengapresiasi langkah Pemkab Mojokerto yang menyerap hasil produksi dari petani di daerahnya.
Pasalnya, para petani mengaku sempat terkendala menjual hasil panen pada pasca produksi.
"Ke depannya hasil produksi petani akan dibeli oleh kelompok tani yang akan disalurkan melalui Bumdes kepada Pemerintah Kabupaten Mojokerto," terangnya.
• Jelang Ramadan 1441 H, Ini 8 Hal yang Dapat Membatalkan Puasa, Muntah Disengaja hingga Murtad
• Pesan Soto, Penjaga Sekolah di Kota Mojokerto ini Meninggal Mendadak di Pinggir Jalan
Afif mengatakan, dari 4.200 penduduk atau 1.400 KK, setidaknya 60 persen adalah petani di Desa Pesanggrahan.
"Sebagian hasil produksi dijual, tapi lebih banyak disimpan untuk ketahanan pangan mandiri atau dikonsumsi mereka sendiri pada masa pandemi seperti ini," tandasnya.
Editor: Dwi Prastika