Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

PSBB Malang Raya

9 Orang di Kabupaten Malang Meninggal akibat Covid-19, Bupati Sanusi Belum Tentukan Sikap soal PSBB

Angka konfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Malang masih tunjukkan ritme fluktuatif. Hingga kini ada 9 orang yang meninggal karena Covid-19.

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/ERWIN WICAKSONO
Bupati Malang, Muhammad Sanusi, 2020. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Erwin Wicaksono

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Angka konfirmasi positif virus Corona atau Covid-19 di Kabupaten Malang masih tunjukkan ritme fluktuatif.

42 orang sudah dinyatakan terjangkit virus Corona hingga Jumat (8/5/2020).

Data Satgas Covid-19 Kabupaten Malang merinci, sembilan orang meninggal dunia akibat virus Corona.

Pada pasien yang tengah jalani perawatan, 2 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit, 5 orang sedang dikarantina di Rumah Sakit Khusus Covid-19, dan 13 orang menjalani isolasi mandiri di rumah.

Sementara, ada 13 pasien Covid-19 di Kabupaten Malang telah dinyatakan sembuh.

Meski data menunjukkan kasus virus Corona di Kabupaten Malang terus alami lonjakan, Bupati Malang, Muhammad Sanusi, belum menampakkan tanda-tanda segera mengajukan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB.

Komisi E DPRD Jawa Timur Desak Pemkab Malang Lakukan Monitoring dan Evaluasi Bansos Covid-19

Gelar Razia Serentak, Polisi Sita Ratusan Botol Miras di Blitar, Penjual Dikenai Pasal Tipiring

Politisi PDIP itu lebih khawatir dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan PSBB di wilayahnya.

"Penduduk saya banyak daripada Kota Malang dan Kota Batu. Jumlahnya hampir 3 juta penduduk. Saya lebih memikirkan dampak sosial, dampak ekonomi di Kabupaten Malang," ungkap Sanusi.

Tak hanya rasa khawatir, Sanusi menilai permasalahan yang muncul di Kabupaten Malang dirasa lebih kompleks daripada di Kota Malang dan Kota Batu.

"Kalau Kota Malang kan sedikit, Batu juga sedikit penduduknya. Wilayah saya itu kan terluas. Dampak sosialnya gimana, makanya dari segi medis mau kita tingkatkan," tutur eks politisi PKB itu.

Rusunawa ASN di Kepanjen Malang Sudah Rawat Pasien Corona, Biaya Perawatan Gratis, Fasilitas Lengkap

Warga Tulungagung yang Terjaring di Check Point Bundaran Waru Surabaya Dikarantina di Rusunawa IAIN

Selama wabah melanda, pemerintahan yang dipimpin Sanusi akan gencar beri bantuan sosial.

Terbaru, agar tepat sasaran, warga penerima bantuan sosial Covid-19 di Kabupaten Malang akan lebih diseleksi oleh Pemerintah Kabupaten Malang. Pendataan masih tengah dilakukan hingga kini.

Sanusi memproyeksikan pembagian 20 kilogram beras kepada 250 ribu kepala keluarga (KK) dalam waktu dekat.

Pemberian bantuan tersebut merupakan tahapan bantuan sosial jilid dua yang dilakukan Pemkab Malang.

Bantuan telur yang sebelumnya terkendala, disebut akan tetap disalurkan pada periode selanjutnya.

Bantuan sosial akan dibiayai oleh APBD Kabupaten Malang, Rp 104 miliar disiapkan pemkab untuk memberi ribuan ton beras.

Pasien Positif Covid-19 Kota Malang Tambah 3 Orang, Ketiganya OTG Jalani Isolasi Mandiri di Rumah

UPDATE CORONA di Kediri Jumat 8 Mei, Ada Satu Tambahan Positif Covid-19, Pasien Masuk Kluster Baru

"Butuh sebulan pendataannya. Jumlah masyarakat miskin lebih banyak, sedangkan warga mampu jumlahnya lebih sedikit," ujar Sanusi ketika dikonfirmasi.

Sanusi menegaskan pihaknya akan lebih selektif dalam menyalurkan bantuan kepada penerima yang berhak.

Menurut Sanusi, warga PNS dan orang yang memiliki mobil adalah orang mampu dan tidak berhak menerima bantuan.

Sedangkan warga yang berprofesi sebagai guru honorer, guru madrasah, dan guru TK yang non PNS berhak mendapat bantuan sosial.

"Warga yang mampu seperti PNS dan orang yang memiliki mobil saat seperti ini tergolong mampu dan punya penghasilan," tutur Sanusi.

Mantan CEO Arema FC Bagikan 1.000 Masker & 80 Face Shield pada Warga Malang Relawan Kampung Tangguh

Pelaksanaan pendataan warga yang berhak​ menerima bantuan bakal dibantu institusi Kodim 0818 dan Polres Malang.

Mengerahkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas, pendataan dilakukan menyisir wilayah terpencil Kabupaten Malang.

"Mungkin pertengahan Mei pendataan sudah selesai dan pemberian bantuan sudah bisa diserahkan," kata pengusaha tebu asal Gondanglegi itu.

Editor: Dwi Prastika

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved