Virus Corona di Surabaya
Wali Kota Risma Ungkap 16 Klaster Kasus Covid-19 di Surabaya, Berikut Daftar Klasifikasinya!
Dari 16 klaster Covid-19 di Surabaya, diklasifikasi menjadi beberapa kelompok, di antaranya klaster luar negeri, dan klaster area publik.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengumumkan ada 16 klaster yang telah didata pihaknya bersama tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya.
Klaster tersebut menjadi acuan untuk upaya tracing yang kian digencarkan.
Dari 16 klaster itu, diklasifikasi menjadi beberapa kelompok, di antaranya klaster luar negeri, dan klaster area publik sebanyak sembilan.
Kemudian klaster Jakarta, dan tempat kerja berjumlah tiga.
Selanjutnya, dari klaster seminar dan pelatihan ada dua, serta klaster perkantoran berjumlah dua, dan asrama.
Tri Rismaharini mengungkapkan, jika terdapat temuan warga yang positif virus Corona atau Covid-19, maka belum tentu orang tersebut masuk dalam kategori klaster baru.
• Bandel, Masih Buka Saat Jam Malam, 4 Warkop di Surabaya Langsung Dipasangi Police Line
• Jelang Idul Fitri di Tengah Covid-19, BPJS Cabang Surabaya Galang Dana Bagikan Parsel Sembako
Misalnya, dari klaster luar negeri, petugas bakal terus menelusuri riwayat kontak orang tersebut.
Bila dalam penulusuran itu didapati yang terkonfirmasi, maka hal itu bakal menjadi bagian dari klaster luar negeri.
"Ada 16 klaster," kata Tri Rismaharini di Balai Kota Surabaya, Minggu (10/5/2020).
Dari klaster-klaster yang ada itu, dilakukan tracing atau pelacakan secara menyeluruh.
Hal itu agar dapat dilakukan upaya lanjutan untuk memutus mata rantai penyebaran pandemi Covid-19.
• UPDATE CORONA di Jawa Timur Sabtu 9 Mei, 128 Tambahan Kasus Positif, Surabaya Penyumbang Terbanyak
• Pemkot Surabaya Sediakan Dua Hotel untuk Tempat Isolasi Mandiri Warga Migran, Sudah Terisi 37 Orang
Dalam tracing yang dilakukan itu, pola yang digunakan adalah dengan melacak satu per satu.
Pelacakan itu terkait riwayat pernah kemana dan bertemu siapa saja. Pola semacam itu terus dilakukan hingga saat ini.
Dari pelacakan yang dilakukan, terdapat sekitar 4.818 orang dengan risiko.
Jumlah itu, kemudian ada yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), orang tanpa gejala (OTG) serta konfirmasi positif Covid-19.
Semua itu bergantung salah satunya dari gejala yang muncul.
Dari hasil yang dimuat di laman lawancovid-19.surabaya.go.id, sebanyak 2958 ODP, 1540 PDP, 971 OTG, dan 667 positif.
• PSBB Surabaya Raya Tahap Dua, Gubernur Khofifah Singgung Penindakan Tak Dapat Akses Perpanjang SIM
• Selama Pandemi Covid-19, Guru Ngaji di Sidoarjo Dapat Bantuan, Berikut Ketentuannya!
Dari ODP yang sembuh berjumlah 2918, sedangkan yang sembuh dari positif berjumlah 100 orang.
Hal itu berdasarkan data per 9 Mei 2020.
"Kalau ada gejala berat dia masuk PDP, kalau ada gejala ringan dia masuk ODP, kalau gak ada gejala dia masuk OTG. Ini ditelusuri," ungkap Tri Rismaharini.
Editor: Dwi Prastika