Sosok Dwi Cahyono yang Lolos TNI AD, Namanya Jawa Tapi Ternyata Putra Suku Auyu Papua, Ini Kisahnya
Kisah perjuangan Dwi Cahyono, putra suku Auyu Papua ini lolos TNI AD, sosoknya membuat Danrem terkesan.
Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM - Sosok Dwi Cahyono, putra suku Auyu Papua yang lolos TNI AD baru-baru ini mencuri perhatian.
Siapa sangka, di balik nama Jawanya Dwi Cahyono, ternyata ia merupakan seorang putra asli Suku Auyu, Kabupaten Mappi, Papua.
Menariknya, Dwi Cahyono juga pandai berbahasa Jawa.
Penasaran dengan kisah Dwi Cahyono?
Simak selengkapnya di bawah ini!
• 889 Personel TNI-Polri Diterjunkan saat Masa Transisi di Malang, Bakal Disebar ke 13 Mall & 8 Pasar
• Diduga CLBK, Anggota TNI Ini Selingkuh dengan Istri Polisi, Seusai Dihujani Tembakan Kini Meninggal
Dwi Cahyono berhasil lolos masuk TNI AD setelah sebelumnya sempat gagal.
Seperti yang dimuat laman resmi TNI AD, awalnya ia sempat mendaftar pada 2019, tetapi gagal.
Namun berkat tekad kuat untuk mewujudkan cita-citanya sejak kecil, akhirnya tahun ini ia lolos untuk menjadi prajurit TNI.
Ia lulus menjadi Prajurit Tamtama PK TNI AD Gelombang I Tahun 2020 binaan Koramil 1707-07 / Keppi Kodim 1707 / Merauke.
Rupanya, sosok Dwi Cahyono ini membuat Komandan Korem 174 Merauke Kolonel Inf Bangun Nawoko terkesan.
Pada video yang dimuat akun Instagram TNI AD yang diunggah pada 1 Juni 2020, sang Danrem mengaku, tercuri perhatiannya karena nama Dwi Cahyono yang khas sebagai nama orang Jawa.
Padahal, Dwi adalah orang suku asli dari Papua.
"Ada sesuatu yang menarik perhatian saya di mana ada salah satu calon atau peserta yang lihat di name tag nya itu namanya Jawa yaitu Dwi Cahyono.
• Sempat Diisolasi di Hotel Kecamatan Prigen Pasuruan, Tenaga Medis dan Keluarganya Sudah Dipulangkan
• Badan Kehormatan Belum Ambil Sikap Terkait Aksi Banting Toples dan Botol Bir di Pendopo Tulungagung
Namun demikian yang bersangkutan ini adalah warga suku asli dari Papua," katanya.
Kemudian diperlihatkan cuplikan video saat ia sedang menanyakan identitas Dwi Cahyono.