Wanita Surabaya Tewas di Dalam Kardus
Terapis Wanita Ditemukan Tewas di Dalam Kardus, Polisi Pastikan Korban Pembunuhan
Seorang terapis pijat wanita asal Wonokromo Surabaya berinisial Oktavia Widiyawati (32) ditemukan tewas di sebuah rumah di Jalan Lidah Kulon, RT 03 RW
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Yoni Iskandar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Seorang terapis pijat wanita asal Wonokromo Surabaya berinisial Oktavia Widiyawati (32) ditemukan tewas di sebuah rumah di Jalan Lidah Kulon, RT 03 RW 02, No 20, Lidah Kulon, Lakarsantri, Surabaya, Rabu (17/6/2020).
Rumah tersebut disewa secara kontrak oleh seorang janda dua anak, berinisial Angga Ayu Widianingsih (38) warga Ngoro, Jombang.
Janda yang ditinggal mati suaminya itu memiliki dua orang anak laki-laki. Anak pertama, berinisal Y (20) dan AZ (9).
Wanita bernasib nahas itu diduga tewas karena dibunuh. Tubuh korban bersimbah darah itu ditemukan pertama kali terbujur kaku di dalam kotak kardus yang lazim dibuat pelindung kulkas.
Hasil otopsi awal, sejumlah luka didapati di sekujur tubuh korban. Di antaranya empat luka sayatan pada bagian leher, atau tepatnya bawah telinga.
Kemudian luka sayatan pada bagian jari tangan kiri. Kemudian, pada bagian telapak hingga pergelangan kaki kanan terdapat luka bakar.
• Terkuak Alasan Irwan Mussry Jatuh Cinta ke Maia Estianty, Ibu Al-El-Dul Digoda saat Live: Romantis
• Wanita Surabaya yang Tewas di Surabaya Ternyata Terapis, Saksi Kuak Pemesan Jasanya Sebelum Tewas
• UPDATE CORONA di Indonesia Rabu 17 Juni 2020, Tambahan 1.031 Kasus Baru, Total Positif 41.431 Orang
"Akibat benda tajam," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran saat dikonfirmasi awak media, Rabu (17/6/2020).
Sementara itu, tetangga atau warga setempat, Reni Agustiawan mengatakan, bahwa tidak ada keterkaitan apapun antara Angga Ayu Widianingsih, selaku si pemilik rumah, dengan korban, Octavia Widiyawati.
Ia menduga, pelaku pembunuhan wanita itu adalah anak pertama Angga Ayu Widianingsih, berinisial Y (20).
"Mungkin Y itu takut habis bunuh, telpon mamanya (Angga Ayu) mungkin, terus ibunya lapor polisi," ujarnya pada awak media di lokasi.
Kemudian, lanjut Reni, Y melaporkan insiden tersebut kepada ibunya yang saat itu diduga sedang berada di luar Kota Surabaya.
"Ibunya lapor ke polsek, di Ngoro. Mungkin ibunya posisi ada di sana. Kan ibunya aslinya orang jombang. Ya mungkin anaknya yang melakukan," pungkasnya.