Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Surabaya

Reaksi Pemkot Surabaya soal Rasio Tracing di Kota Pahlawan yang Disebut Rendah di Jawa Timur

Pemkot Surabaya akhirnya bereaksi terkait anggapan rasio tracing di Surabaya yang disebut rendah oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/AHMAD ZAIMUL HAQ
ILUSTRASI - Petugas melakukan rapid test Covid-19 gratis kepada warga Surabaya. Ini digelar atas kerja sama Pemkot Surabaya dengan Badan Intelijen Negara (BIN) RI, di halaman Siola, Jumat (29/5/2020). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya akhirnya bereaksi terkait anggapan rasio tracing di Surabaya yang disebut rendah oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur.

Anggapan itu dibantah lantaran Pemkot Surabaya menyebut telah melakukan pola tracing yang masif.

"Saya rasa tracing kita sudah cukup lumayan," kata Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita, Rabu (17/6/2020).

Febria Rachmanita menyebut, tracing di Surabaya telah dilakukan sejak awal temuan kasus virus Corona di Kota Pahlawan.

Tracing atau pelacakan dilakukan secara masif seiring pertambahan kasus terkonfirmasi di Surabaya.

Hingga saat ini, dia menyebut sudah ada ribuan orang yang terdata lantaran gencarnya tracing itu.

Jumlah orang dalam pemantauan (ODP), orang dengan risiko (ODR) di Surabaya mencapai angka belasan ribu. Yakni sekitar 12 ribu.

Jusuf Kalla Tinjau Kesiapan Masjid Al-Akbar Surabaya Menuju New Normal Life, Puji Green Toilet

175 Tenaga Kesehatan di Jawa Timur Terpapar Covid-19, 6 Orang Gugur, Kota Surabaya Terbanyak

Hal itu disebutnya lantaran gencar dilakukan pelacakan.

"Kalau misalnya itu dibilang kecil, ada enggak daerah lain yang 12 ribu nyarinya, tracing," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya itu.

Pola tracing yang digunakan oleh Pemkot Surabaya, lanjut Febria Rachmanita, yakni dengan melacak kontak erat pasien konfirmasi positif Covid-19 di Surabaya.

Tak hanya di lingkungan keluarganya, melainkan juga tempat kerja sang pasien, serta pernah bertemu siapa saja dalam kurun waktu dua minggu terakhir.

Empat Pasien Covid-19 di Jawa Timur Berhasil Sembuh Berkat Terapi Plasma Convalescent

Pola tracing ini bakal kian masif ke depan.

Sebab, Febria Rachmanita mengungkapkan, dalam waktu dekat bakal ada bantuan tenaga dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya.

"Kemudian kita kemarin juga dapat bantuan beberapa tenaga yang biasa membantu kita dalam penurunan angka kematian ibu dan bayi. Nah, itu nanti yang akan membantu kita lagi ke depan," tutur Febria Rachmanita.

Tracing itu kemudian diikuti oleh sejumlah pemeriksaan, seperti rapid test hingga swab test. Hingga saat ini, dia menyebut rapid test di Surabaya telah dilakukan sekitar 66.522, hal itu terhitung sejak awal Mei lalu. Sedangkan, swab 9.304.

Jalan Baru Selesai Dibangun di Atas Makam Kota Madiun Dibongkar, Ahli Waris Sayangkan Pembangunan

Sebelumnya, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi, mengatakan, komitmen tracing Pemkot Surabaya masih rendah.

Padahal kenaikan jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 Kota Surabaya sangat tinggi, bahkan attack rate-nya tertinggi di Indonesia.

Rendahnya komitmen tracing ini menurut Joni Wahyuhadi tidak bisa dibiarkan jika ingin serius dalam melakukan pemutusan mata rantai penularan virus Corona.

Dengan tracing yang cepat dan tepat, masyarakat yang potensi terpapar akan diketahui dan bisa dilakukan tindak lanjut, baik observasi, isolasi ataupun perawatan di layanan kesehatan.

Terjaring Razia Jam Malam, Puluhan Warga Tulungagung Dihukum Kerja Sosial, Menyapu & Cabuti Rumput

"Kami ada data, yang membuat setiap malam itu kami ngenes. Yaitu daerah yang case-nya banyak tapi tracingnya rendah. Surabaya tracingnya hanya 2,8 persen dari 1 kasus positif yang ditemukan dari tracing Kota Surabaya. Kondisi ini adalah komitmen tracing terendah di Jatim," kata Joni Wahyuhadi, dalam paparannya di hadapan Ketua Umum Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (17/6/2020).

Komitmen tracing tertinggi di Jawa Timur dari grafik yang dipaparkan Joni Wahyuhadi adalah Kabupaten Kediri.

Rasio tracing-nya adalah 19,9 dengan jumlah kematian kasus terkonfirmasi positif covid-19 sejumlah 8.

Banyak Masyarakat Tak Percaya Covid-19, Gugus Tugas Jawa Timur: Ini Tidak Main-main

Sedangkan Kabupaten Sidoarjo rasio tracingnya adalah 3,5 dengan jumlah kematian kasus positif Covid-19 sebesar 57. Dan untuk Kabupaten Gresik rasio tracingnya adalah 8,8 dengan jumlah kematiannya 19.

"Nah untuk Kota Surabaya ini ternyata rasio tracingnya terendah di Jatim dan angka kematiannya tertinggi, dengan jumlah kematiannya adalah 234," tegasnya.

Editor: Dwi Prastika

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved