Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tak Terima Akses ke Perusahaan Ditutup Pemkab, Pengusaha Gresik Wadul ke Dewan, Begini Hasilnya

Sebanyak 26 paguyuban perusahaan Cerme-Benjeng mendatangi kantor DPRD Gresik. Mereka memprotes pemortalan jalan yang dilakukan Pemkab Gresik.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Taufiqur Rohman
TRIBUNJATIM.COM/WILLY ABRAHAM
Ketua DPRD Gresik, Fandi Akhmad Yani saat audiensi bersama Paguyuban Pengusaha Cerme -Benjeng yang menolak jalan di portal, di kantor DPRD Gresik, Kamis (25/6/2020). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Willy Abraham

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Sebanyak 26 paguyuban perusahaan Cerme-Benjeng mendatangi kantor DPRD Gresik.

Mereka memprotes pemortalan jalan yang dilakukan secara sewenang-wenang oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik di jalan raya Metatu, Benjeng pada beberapa hari lalu.

Mereka menuntut agar rencana pemkab Gresik melakukan pemortalan dibatalkan.

Para pengusaha yang berada di Benjeng akan kesulitan akses saat menjalankan usaha.

Dishub Usulkan Pelebaran Jalan di Simpul Titik Kemacetan di Kota Blitar

Uang Jajannya Dibongkar Raffi Ahmad, Nagita Slavina Berikan Reaksi Tak Biasa, Sule: Sedikit Sekali

Nurany, salah seorang pengusaha menyebut Kabupaten Gresik tidak sejalan dengan pemerintah pusat yang gencar membuka jalan seperti di luar Jawa.

"Presiden buka jalan tol di Sumatera, Papua buka jalan. Gresik kok malah terbelakang, jalan diportal," ujarnya.

Padahal izin usaha lengkap, SIUP lengkap, membayar pajak yang juga tidak murah.

"Semua izin untuk apa kalau semua diportal. 23 Juni kemarin jalan diportal. Jika Pemkab tidak mengizinkan kami disitu monggo kami direlokasi. Silahkan beli lahan kami dan direlokasi," kata dia.

Pihaknya mengaku tidak pernah diajak bicara terkait pemortalan jalan.

Pelatih Persik Yakin, Garuda Muda Bisa Berprestasi di Piala AFC U-16 2020: Persiapan Harus Matang

Masih Tinggi, Presiden Jokowi Minta Kepala Daerah Buat Kebijakan Berdasarkan Data dan Saran Ilmuan

Apalagi ada peningkatan jalan juga tidak pernah diajak bicara.

Juru bicara Paguyuban Pengusaha Cerme-Benjeng, Mulyadi menambahkan memang tidak ada pemberitahuan sama sekali.

Tiba-tiba akan di portal.

"Diportal kendaraan tidak bisa masuk, di Benjeng itu wilayah pergudangan sesuai izinnya. Ditengah pandemi covid-19 harusnya mensuport bukan menghambat perusahaan. Selama ini usaha kami terdampak. Kami juga tidak mengurangi karyawan," papar pria yang berasal dari CV. Hasil Tani Sejahtera (CV.HTS)

Bahan Aditif Pakan Jatim Makin Diminati Banyak Negara, Tembus 2 Pasar Baru: Finlandia dan Yunani

1 ASN Pemkab Malang Reaktif Covid-19 Bakal Diswab, Bupati Sanusi: Kalau Positif Tidak Boleh Kerja

Perusahaan yang berdiri itu mulai dari pertanian hasil bumi, pembuatan elpiji, kayu dan lain-lain, semuanya terdampak.

Pihaknya mengaku jika langkah yang diambil ini merupakan opsi pertama mengadu ke dewan.

Jika Pemkab masih melakukan pemortalan maka akan lapor ke Provinsi.

"Opsi terakhir ke jalur hukum," pungkasnya.

1 ASN Pemkab Malang Reaktif Covid-19 Bakal Diswab, Bupati Sanusi: Kalau Positif Tidak Boleh Kerja

GTPPC Lamongan Bersama Perumda Pasar Luncurkan Aplikasi POL

Ketua DPRD Gresik, Fandi Akhmad Yani, menolak keras langkah Pemkab Gresik yang akan melakukan pemortalan di jalan Metatu, Benjeng.

"Menolak diportal, pemortalan bukan solusi. Jalan di portal kajian darimana. Toh selama ini juga mereka (pemkab) yang menentukan perizinan," tegas Yani.

Pria yang kerap disapa Gus Yani ini tidak sependapat dengan Pemkab yang menggunakan pemortalan jika jalan rusak.

Lebih parah lagi tanpa melakukan sosialisasi.

"Tidak sependapat dengan Pemkab menggunakan portal tanpa konfirmasi. Ketika bilang jalan rusak mari duduk bersama. APBD banyak dari pajak masyarakat. Kalau APBD kurang urunan dengan perusahaan kan bisa. Bukan diportal terkesan tidak ada komunikasi yang baik," terangnya.

3 Wisata Pantai Tulungagung Ini Sudah Buka di Tengah Pandemi Covid-19, Begini Penjelasan Gugus Tugas

NEWS VIDEO - Black Canyon Coffe Sterilkan Peralatan Makan Pakai Box UV, Perketat Protokol Kesehatan

Disituasi seperti ini, pengusaha dituntut berhemat agar bisa bertahan hidup.

Karena banyak sekali karyawan.

"Ini harus dipikirkan hari ini pandemi covid-19, pengusaha mengencangkan sabuk masing-masing. Pemkab tidak bisa memberikan stimulus jangan memangkas haknya dengan alasan dari apapun. Kalau jalannya rusak ya waktunya diperbaiki," pungkasnya.

Politisi PKB ini menyebut hasil rapat akan disposisi ke komisi terkait.

"Saya mohon maaf atas apa yang terjadi. Ini menjadi bahan evaluasi kita bersama. Memberikan solusi kita semua," tutup Gus Yani.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved