Salon Kecantikan Kuku di Surabaya Ini Kampanyekan Stop Corona Lewat Nail Art yang Unik: Ada Motif 4D
Untuk berkontribusi di masa pandemi Covid-19, tidak hanya penggalangan dana atau membuat tulisan ajakan saja yang bisa dilakukan.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Taufiqur Rohman
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Christine Ayu Nurchayanti
TRIBUNJATIM.COM,SURABAYA - Untuk berkontribusi di masa pandemi Covid-19, tidak hanya penggalangan dana atau membuat tulisan ajakan saja yang bisa dilakukan.
Ada banyak hal yang bisa diupayakan, seperti para nail artist yang mengkampanyekan stop penularan Covid-19 lewat nail art yang unik dan menarik.
"Sekarang ini, Covid-19 jadi isu yang sangat hangat. Kami ingin memberi pesan untuk menghentikan penyebarannya melalui nail art," kata pemilik salon kecantikan kuku Me-Nail, Ellysa Gita Giri, Selasa (30/6/2020).
Look ini pun bisa jadi pilihan jika bosan dengan nail art yang begitu-begitu saja.
• FK Unair Siapkan PPDS Untuk Pemkot Surabaya
• Ulah Aneh Pelaku Pembakar Mobil Via Vallen saat Diperiksa Polisi: Pura-pura Gila, Jawabnya Ngelantur
Meski tujuan utamanya untuk memberi pesan, tapi nail art stop Covid-19 ini tetap menonjolkan sisi artistiknya.
Tampilannya pun beragam, misalnya virus Corona perpaduan warna hijau dan cokelat, bola dunia berwarna biru dan hijau, masker berwarna biru, dan sebagainya.
"Tampilannya ada yang tiga dimensi, ada juga yang empat dimensi. Kalau yang masker itu tiga dimensi. Sementara virus corona, biar terlihat menonjol, dibikin empat dimensi," urainya.
Gambar-gambar yang diusung, kata Ellysa, merupakan unsur-unsur yang lekat dengan Covid-19.
• Polda Jatim Launching Aplikasi TACS, Dua Rumah Sakit di Kota Malang Siap dan Telah Jalin MoU
• Ibu Hamil di Kabupaten Blitar Melonjak Tajam, Kini Mencapai 4.022 Lebih
Kebanyakan inspirasinya diambil dari internet lalu dituangkan di atas kuku.
Nail art ini bisa diaplikasikan langsung ke kuku asli, maupun kuku palsu.
Untuk kuku asli, harus disesuaikan dengan ukurannya.
"Dalam prosesnya tidak berbeda, sama saja. Mungkin untuk kuku asli, dipoles dengan base coat terlebih dahulu. Hal ini untuk melindungi kuku asli dari bahan-bahan kimia nail art," kata Ellysa.
• Ratusan Massa PDIP Long March ke Polres Lamongan, Titip Surat ke Kapolri: Usut Pembakar Bendera
• Sinopsis Drama Korea My Wonderful Life, Drakor Terbaru Shim Yi Young, Tayang Mulai 29 Juni 2020
Kandungan dalam base coat, lanjutnya, membuat kuku tidak gampang rusak dan rapuh, juga membuat nail art lebih tahan lama.
"Gambarnya juga disesuaikan sama ukuran kuku. Kalau kukunya panjang, ornamennya bisa lebih banyak. Kalau kukunya pendek, ya disesuaikan," ungkap Ellysa.
Selebihnya, prosesnya sama dengan membuat nail art di kuku palsu.
Pertama, kuku dioles dengan warna dasar terlebih dahulu.
Untuk gambar virus Corona misalnya, warna dasar yang diusung yakni putih, untuk gambar bendera-bendera dunia dipilih warna biru, sementara gambar hand sanitizer, latarnya berwarna merah muda, dan sebagainya.
• Salon Perawatan Kuku MeNail Mulai Ramai Pengunjung, Terapkan Protokol Covid-19 Ketat Demi Keamanan
• Kisah Pedih Gadis Gagal Tunangan, Pernikahan Sirna saat Nyawa Calon Suami Diambil: Cuaca Pun Redup
"Pertama diwarnai dasar dulu. Selanjutnya baru bikin item-itemnya pakai craft gel, namanya 3D gel," katanya.
Untuk gambar masker misalnya, setelah dioles warna dasar, langkah selanjutnya yakni membuat masker berwarna biru.
Kemudian baru detail tali untuk telinga.
"Setelah itu baru gambar detail yang lain. Pertama memang memprioritaskan yang 3D. Kalau fokusnya masker, ya bikin nail art masker terlebih dahulu," Ellysa menguraikan.
• Masih Temukan Pelanggar Perbup, 34 Orang Tak Pakai Masker Dihukum Nyapu di Pasar Sapi Gresik
Untuk membuat satu nail art, waktu yang dibutuhkan sekitar 10 sampai 15 menit.
Tergantung detail dan kerumitan.
"Paling susah untuk detailnya. Tapi untuk konsep Covid-19 ini nggak terlalu susah. Biasanya yang susah itu kalau gambar wajah. Kalau virus corona, masker, atau bola dunia seperti ini lebih gampang," Ellysa menguraikan.
Setelah membuat item-itemnya di atas kuku, langkah terakhir yakni memoleskan top coat agar lebih awet dan warnanya lebih mengkilap.
"Nail art ini bisa awet tiga sampai empat minggu. Tergantung aktivitasnya. Kalau sekadar main handphone, bisa sampai empat minggu," katanya.
Keawetan nail art juga tergantung kualitas kutek yang digunakan.
• Dokter Anak: Tempat Bermain Penting Untuk Penyembuhan Pasien Anak
Menurutnya, gel polish jauh lebih awet dibandingkan dengan kutek biasa.
Ellysa mengatakan, nail art stop Covid-19 ini sudah banyak diminati.
Segmentasinya menyasar dari usia belasan sampai kelapa empat.
"Tapi kalau nail art karakter gini lebih ke usia 20 atau 30an. Itu pun tidak semua kuku, paling hanya dua atau tiga saja," katanya.
Ia berharap, melalui tampilan nail art terbarunya ini, bisa mengajak masyarakat untuk mencegah penularan Covid-19.
"Harapannya masyarakat bisa lebih aware, lebih mawas diri. Karena kan diingatkan sama nail art yang ada di kuku sendiri," tandasnya.