Kisah Polisi di Malang yang Makamkan 5 Jenazah Sehari Saat Pandemi Covid-19, Tidur di Nisan
Inilah kisah perjuangan polisi di Malang yang makamkan jenazah Covid-19. Sampai rela tidur di atas batu nisan. Simak kisahnya!
Penulis: Aminatus Sofya | Editor: Januar
Pria asal Kabupaten Lamongan, Jawa Timur ini bahkan harus merasakan tidur di atas nisan kuburan saking lelahnya.
Dari pagi sampai tengah malam, Sutiono setia menemani relawan dari public safety center (PSC) 119 dan petugas pemakaman lain.
“Jadi jarak makam satu ke makam lainnya kadang kan jauh, sementara sudah tengah malam. Jadi menunggu dari tim rumah sakit selesai, tidur aja lah di makam,” ceritanya.
Momen paling menyedihkan selama memakamkan jenazah Covid-19, kata Sutiono, adalah mendatangkan pemuka agama untuk mendoakan.
Tak jarang, kata dia, petugaslah yang menyalati dan mendoakan jenazah.
“Kemarin kami tunggu pendeta nggak datang, menunggu ustaz juga begitu. Akhirnya ya sudah lah anggota saya yang memimpin doa lalu kami kubur,” ucapnya.
Meski begitu, Sutiyono tak pernah mengeluh.
Dia senang hadir bersama para petugas pemakaman.
“Kalau saya nggak ada siapa yang mau hadir? Karena untuk memakamkan pasien Covid-19 itu butuh prosedur tersendiri,” kata dia.
Kehadiran Sutiyono sekaligus ingin memastikan alat pelindung diri (APD) yang dipakai oleh petugas sesuai atau tidak. Dia terus mewanti-wanti agar memakai APD berstandar agar tidak tertular virus Corona.
“Saya selalu cek APD-nya sesuai atau nggak. Karena kasihan kan kalau sampai mereka tertular,” tutupnya.