Virus Corona di Kota Batu
Mojorejo Jadi Klaster Baru Penyebaran Covid-19 Kota Batu, Terapkan Pembatasan Sosial Berskala Lokal
Pasien positif dan dalam perawatan di Desa Mojorejo sebanyak 12 orang. Desa Mojorejo menjadi klaster penyebaran Covid-19 (virus Corona) di Kota Batu.
Penulis: Benni Indo | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Benni Indo
TRIBUNJATIM.COM, BATU - Setelah Desa Giripurno, klaster penyebaran Covid-19 ( virus Corona ) di Kota Batu beralih ke Desa Mojorejo.
Per Kamis (9/7/2020), pukul 15.00 WIB, data yang diunggah oleh Pemkot Batu menunjukkan angka terkonfirmasi positif dan dalam perawatan di Desa Mojorejo sebanyak 12 orang.
2 orang dinyatakan sembuh dari Covid-19, 2 orang meninggal dunia akibat Covid-19, 3 orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP), 1 orang berstatus orang dalam pemantauan (ODP), dan 1 orang berstatus orang tanpa gejala (OTG).
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batu, M Chori dalam keterangan tertulisnya mengatakan, telah terjadi transmisi lokal di Desa Mojorejo sehingga membuat Desa Mojorejo menjadi klaster.
"Iya betul (klaster) karena di Mojorejo sudah terjadi transmisi lokal,” ujar M Chori.
Untuk menekan jumlah penularan di Desa Mojorejo, telah diberlakukan pembatasan sosial berskala lokal ( PSBL ) di RW 6, Dusun Ngandat, Desa Mojorejo.
Selain itu, Pemkot Batu melalui Dinas Kesehatan juga telah melakukan tes cepat terhadap warga.
• Jalur Pendakian di Kota Batu Belum Bisa Dibuka, KPH Malang Tunggu Rekomendasi Gugus Tugas Covid-19
Bersamaan dengan itu, pada Kamis (9/7/2020), juga tercatat ada lima tambahan terkonfirmasi positif Covid-19 di Batu.
Satu di antaranya berasal dari Desa Mojorejo.
Dengan tambahan lima orang, jumlah akumulasi warga Kota Batu yang terkonfirmasi positif Covid-19 telah menyentuh angka 99 orang.
Laporan dari Pemkot Batu, 198 warga Dusun Ngandat di RW 6 menjalani rapid test.
Hasilnya, ada 2 orang yang reaktif berdasarkan hasil tes cepat. Hasil reaktif tersebut ditindaklanjuti dengan tes swab.
Kepala Desa Mojorejo, Rujito mengatakan, secara keseluruhan ada 37 warga Desa Mojorejo yang menjalani swab.
• 38 Dosen CPNS Universitas Negeri Malang Jalani Rapid Test Covid-19 sebelum Ikuti Latsar di Jakarta
Ia mengungkapkan, 37 warga yang menjalani swab tersebut merupakan hasil pelacakan yang dilakukan pada Rabu (8/7/2020).
“2 orang reaktif dan ada 37 orang dilakukan swab,” kata Rujito.
Saat ini, pihaknya tengah menunggu hasil swab.
Rujito pun memberikan semangat kepada warganya agar dapat saling memberi dukungan kepada sesama.
Menurutnya, Covid-19 bukanlah sebuah aib sehingga tidak perlu memberi stigma.
Ia juga berharap, dengan adanya langkah-langkah cepat dari Pemkot Batu, potensi penyebaran virus bisa ditekan.
• Penularan Covid-19 Meningkat, Ngandat Kota Batu Terapkan PSBL, Warga Wajib Lewat Bilik Disinfektan
Rujito juga mengingatkan agar warga disiplin menerapkan protokol kesehatan jika hendak melakukan aktivitas di luar rumah seperti menggunakan masker dan membawa pembersih tangan termasuk menjaga jarak.
“Semoga tidak ada penambahan lagi dari Desa Mojorejo ini. Kami juga akan terus berkoordinasi dengan Dinkes untuk langkah-langkah pencegahan,” terangnya.
Di tempat terpisah, Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko mengatakan kalau karakter penularan Covid-19 di Batu banyak tercatat dari jaringan keluarga.
Maka dari itu, ia mengingatkan warganya agar tetap disiplin menjalani protokol kesehatan, karena virus Corona belum ada obatnya hingga saat ini. Vaksin yang ampuh adalah disiplin menerapkan protokol kesehatan.
• Alumni RS Lapangan Jawa Timur Minta Masyarakat Hilangkan Stigma Negatif Pasien Covid-19 yang Sembuh
Dewanti Rumpoko pun mengaku tidak begitu khawatir dengan mulai dibukanya sejumlah tempat wisata dan penginapan di Kota Batu. Selama pengunjung bisa menerapkan protokol kesehatan, maka potensi penularan bisa ditekan.
“Awalnya kami memang khawatir, namun kali ini sudah tidak karena data di lapangan malah menunjukkan bahwa tidak ada hasil reaktif di pusat keramaian saat tes cepat,” ujarnya.
Satpol PP melaksanakan tes cepat terhadap sejumlah pengunjung di sebuah kafe yang berada di kawasan jalur lingkar barat.
Hasilnya, dari 54 orang yang dites cepat, semuanya nonreaktif.
Jauh sebelumnya, ada 194 pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Alun-alun Batu menjalani tes cepat. Hasilnya juga nonreaktif semua.
“Kami harap masyarakat tetap melakukan dan menaati Perwali No 56 Tahun 2020 tentang Transisi Kenormalan Baru. Masih saja banyak pelanggar ditemukan oleh satgas,” imbaunya.
Editor: Dwi Prastika