Hari Anak Nasional 2020
Tips Belajar Daring yang Tak Merusak Mata Anak dari UIN Maliki Malang, 'Tantangan Buat Orang Tua'
UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang beri tips belajar daring yang tak mengganggu kesehatan mata anak. Wabah Covid-19 tantangan buat orang tua.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Prof Dr Hj Tuti Hamidah, Ketua LP2M UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang menyatakan anak-anak saat ini sedang diuji pandemi virus Corona ( Covid-19 ).
Hal itu disampaikannya dalam webinar Hari Anak Nasional 2020 mengusung tema "Anak Terlindungi, Indonesia Maju", Kamis (23/7/2020).
"Mereka tak bisa sekolah, hanya di rumah. Mau bermain dengan temannya juga tidak bisa," kata Tuti, Kamis (23/7/2020).
• Oknum Notaris Surabaya Ini Diduga Gelapkan Rp 65 Miliar dari 16 Korban, Polda Jatim: Modusnya Ada 2
• Hoaks Thermo Gun yang Heboh Disebut Merusak Otak, Achmad Yurianto: Tidak Menggunakan Sinar Laser
Kondisi ini memberi tekanan psikologi pada anak-anak.
Untuk itu, orang tua harus belajar paham kondisi anak-anak dengan memberikan empati dan pemahaman dan saling menguatkan.
Tujuannya agar potensi anak tidak terkurangi.
"Ini tantangan orang tua. Selama ini pasrah saja pada guru. Sekarang orang tua sadar bagaimana sulitnya mendidik anak saat pandemi ini. Harus belajar apa yang dipelajari anak," kata dia.
• Barang Bukti Tambang Mendadak Hilang, Polres Pasuruan Belum Beri Penjelasan
• Mahmoud Eid Tertarik Ikut Gerakan Sejuta Masker dari Bonek untuk Indonesia
Selama ini biasanya ortu hanya menanyakan capaian anak dari hasil ulangan. Tapi sekarang terlibat sejak awal pembelajaran," jelasnya.
Narasumber di webinar ini antara lain Fauziah Fauzan MSi, Pengasuh Perguruan Diniyah Putri Padang Panjang. Beberapa pertanyaan yang disampaikan padanya juga banyak soal pembelajaran daring.
Ada yang khawatir kesehatan mata anak karena daring sejak pagi sampai jam 12.00 WIB.
Setelah istirahat, masih harus mengerjakan tugas yang disampaikan lewat daring.
Sehingga dikhawatirkan mata anak letih karena terlalu banyak melihat layar HP atau komputer. Sedang tugas-tugas bagi anak SD dan SMP juga sudah banyak.
"Orang tua yang kerja sebenarnya galau jika tidak bisa selalu mendampingi anak karena bekerja," tanya dosen UIN.
Menurut Fauziah, harusnya anak usia 0-7 tahun harusnya tidak ada daring atau gadget.
Namun orang tua yang mendapatkan jadwal dan kegiatan kongkrit dari sekolah untuk dilakukan bersama orang tua dan anak.