Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bawaslu Pasuruan Akui Banyak Tantangan Pilwali Tahun Ini: Waspadai Dugaan Politik Uang Wujud Bansos

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Pasuruan mengakui Pemilihan Wali Kota Kota Pasuruan 2020 ini berbeda dengan Pilwali sebelumnya.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Taufiqur Rohman
TRIBUNJATIM.COM/GALIH LINTARTIKA
Ketua Bawaslu Kota Pasuruan Moch Anas. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Galih Lintartika

TRIBUNJATIM.COM, PASURUAN - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Pasuruan mengakui Pemilihan Wali Kota Kota Pasuruan 2020 ini berbeda dengan Pilwali sebelumnya.

Bawaslu menyebut, penyelenggaraan Pilwali kali ini lebih berat dibandingkan sebelumnya.

Sebab, dalam kondisi yang berbeda.

Pilwali di tengah pandemi Covid-19.

Suara Tangis Tengah Malam Bangunkan Warga Trenggalek, Kaget Ada Bayi di Dapur, Fakta Dikuak Polisi

Lahan Parkir Apartemen The City Square Terbakar, Damkar Surabaya Kerahkan 9 Unit Mobil Pemadam

Ketua Bawaslu Kota Pasuruan Moch Anas menjelaskan, ada beberapa kebijakan ataupun aturan penyelenggaraan Pilwali yang berubah, karena kondisinya di tengah pandemi Covid-19 ini.

"Ini perlu penyesuaian kembali, karena ada protap-protap yang harus kami lakukan dan kami terapkan agar Pilwali berjalan sesuai dengan protokol kesehatan," kata dia, Senin (27/7/2020).

Dia menjelaskan, ada beberapa tantangan menjadi penyelenggara Pilwali tahun ini.

Pertama, jelas tantangan soal kesehatan penyelenggara Pilwali.

Yakni, ia akan dihadapkan dengan kondisi fisik petugas Bawaslu.

Misteri Kematian Ibu Kos di Sidoarjo Terungkap ke Publik, Pembunuhnya 2 Pembantu Korban

Kader dan Simpatisan PDIP Kota Madiun Peringati Peristiwa Kudatuli, Gelar Renungan dan Tabur Bunga

"Makanya, kami akan suplai semua Alat Pelindung Diri (APD) untuk semua petugas Bawaslu. Mulai dari masker sarung tangan, face shild, dan perlengkapan lainnya, termasuk vitamin. Semuanya sudah didistribusikan," tambahnya.

Tantangan kedua, kata Anas, antisipasi penyalahgunaan wewenang.

Sebab, di tengah pandemi Covid-19, banyak orang yang memberikan bantuan baik itu dalam bentuk sembako atau dalam bentuk lainnya.

"Termasuk money politik di dalamnya. Jadi, pengawasannya harus diperketat. Jangan sampai, berkedok bansos, tapi didalamnya tersirat bantuan politik. Ini yang perlu diawasi," sambung dia.

UPDATE CORONA di Kabupaten Kediri Senin 27 Juli, Angka Positif Tambah 10 Kasus, 7 Pasien Sembuh

Ribuan Ojol Deklarasikan Dukungan untuk Machfud Arifin di Pilwali Surabaya 2020

Tantangan lainnya, lanjut Anas, menurunya kesadaran masyarakat untuk memilih calon dan ikut aktif dalam melakukan pengawasan dalam semua tahapan Pilwali karena pandemi.

"Saya kira, mungkin nantinya masyarakat akan acuh. Mereka sudah tidak peduli, yang terpenting dirinya dan keluarganya sehat dan aman di tengah pandemi. Ini yang kami khawatirkan," jelas dia.

Akan tetapi, ia tetap optimis, pihaknya akan bisa memberikan edukasi ke masyarakat untuk tetap ikut serta dan aktif dalam melakukan pengawasan di semua tahapan.

Jebakan Polisi Surabaya Ciduk Pengedar Sabu, Menyaru Teman, Janjian Ketemu di Jalan, Pelaku Nyerah

Ia memastikan akan bekerja ekstra untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

"Saya pastikan, Pilwali akan tetap berjalan, dan kami akan berjuang untuk melaksanakan tugas agar bisa mensukseskan Pilwali dan memberikan hasil yang maksimal. Tentunya kami akan menerapkan protokol kesehatan," pungkas dia.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved