BPJS Kesehatan Jember
Cerita Setya Terbantu JKN-KIS saat Derita Gagal Ginjal dan Cuci Darah 2 Kali Seminggu, Merasa Untung
Manfaat mempunyai jaminan kesehatan sebagai perlindungan diri sangat dirasakan Setya Abadi.
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER – Manfaat mempunyai jaminan kesehatan sebagai perlindungan diri sangat dirasakan Setya Abadi.
Pria 52 tahun yang sudah tiga tahun menjadi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional itu menilai, orang yang telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS jauh sebelum ditimpa sakit adalah orang yang beruntung.
“Saya terdaftar di JKN-KIS sudah hampir 3 tahun sebagai Peserta Mandiri bersama seluruh anggota keluarga. Semua berawal dari niat membantu sesama, karena kan sistem nya BPJS ini gotong royong adanya subsidi silang. Meski saya tidak sakit, iuran saya digunakan oleh orang yang sedang sakit dan membutuhkan. Kalau tidak dipakai ya hitung-hitung buat tabungan jika nanti sakit.” kata Setya.
• BPJS Kesehatan Jember Dorong Kepesertaan Pegawai Pemerintah Non ASN, Kesehatan Hak Pekerja
Namun, Setya tak menyangka, niatnya itu justru membawa keberkahan bagi dirinya dan keluarganya.
Kurang lebih 2 tahun yang lalu, bapak 2 orang anak ini didiagnosa gagal ginjal dan harus rutin cuci darah setiap 2 kali seminggu.
“Kembali ke niat awal kita, ingin membantu sesama melalui program JKN-KIS dengan rutin membayar iuran JKN ini. Dan sekarang saya merasakan sendiri manfaat dari Program JKN-KIS karena saya harus rutin HD untuk menyambung hidup saya. Pengobatan saya dibantu juga oleh iuran peserta yang lain,” kata Setya.
• Kota Malang Capai Universal Health Coverage, Seluruh Warga Kini Terdaftar Peserta BPJS Kesehatan
Tak hanya dirinya, istrinya pun pernah merasakan manfaat pelayanan kesehatan karena didiagnosa penyakit uterine fibroid atau miom 6 bulan lalu.
Saat itu, semua biaya perawatan hingga obat sampai sembuh ditanggung oleh BPJS Kesehatan tanpa serupiah pun keluar dari kantong pribadinya.
“Seandainya waktu itu saya belum terdaftar, mungkin kondisi keluarga saya tidak seperti saat ini. Anak saya akan kesulitan membiayai saya dan istri berobat. Yang jelas, program ini membantu kesejahteraan keluarga.” tutur Setya.
• Curhat Bapak di Malang Terbantu karena BPJS Kesehatan, Anaknya Penderita Kanker Bisa Dirawat Gratis
Begitu banyak manfaat dari JKN-KIS ini dirasakan, Setya begitu sedih mendengar isu jika BPJS Kesehatan dan program ini akan ditiadakan.
“Saya berharap permasalahan yang terjadi tidak dijadikan alat untuk menghapus namun mari turut kerja-samanya agar program ini tetap ada. Berangkat dari kita dulu, yang belum terdaftar segera mendaftar. Yang tidak rutin bayar iuran mari ditunaikan kewajibannya, sesuaikan dengan kemampuan ekonomi. Yang pasti harus punya JKN.” ujar Setia.