Virus Corona di Malang
Pandemi Covid-19 Membuat Sanusi Leluasa Memutasi Camat, 'Bupati Diberi Kewenangan Evaluasi'
Politisi PDIP ini akan memberikan penghargaan bagi camat yang memiliki kinerja apik dalam penanggulangan Covid-19 di wilayah kerjanya.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Erwin Wicaksono
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Bupati Malang, Muhammad Sanusi mengaku akan leluasa melakukan mutasi camat dengan indikator keberhasilan penanganan virus Corona atau Covid-19.
"Bupati diberi kewenangan untuk evaluasi. Apabila memang terpaksa, mutasi itu diizinkan dengan alasan Covid-19," ujar Sanusi seusai Rapat Evaluasi Covid-19 di Pendopo Peringgitan Agung, Kamis (30/7/2020).
Politisi PDIP ini akan memberikan penghargaan bagi camat yang memiliki kinerja apik dalam penanggulangan Covid-19 di wilayah kerjanya.
Tapi, Sanusi mengaku tak tahu bentuk reward yang akan diberikan.
"Reward-nya nanti ada sendiri dari Kemendagri. Camat yang gak berhasil ya mutasi," ujar pengusaha tebu asal Gondanglegi ini.
• Jelang Hari Raya Idul Adha, Bestprofit Future Malang Serahkan 10 Hewan Kurban ke Pemkot Malang
• Sutiaji Imbau Perayaan Idul Adha di Malang Tetap Sesuai Protokol, Minta Penyembelihan Hewan Bergilir
Selama masa evaluasi 15 hari, camat di seluruh Kabupaten Malang menekan angka penularan virus Corona. Hingga kalau bisa, angka penularan diharapkan nihil.
"Indikator keberhasilannya Covid-19 tidak naik dan tidak tambah banyak. Kalau bisa ke zero itu. Kalau Covid-19 naik dan yang sembuh turun berarti itu tidak berhasil penanganannya," tutur pengoleksi burung hias ini.
Sanusi menerangkan, dalam waktu dekat Kementerian Dalam Negeri akan sambangi wilayahnya.
"Kabupaten Malang mau jadi pilot project nasional dalam penurunan angka Covid-19," ungkap Sanusi.
• Ketua DPRD Kota Batu Instruksikan Pegawainya Bekerja dari Rumah: Saya Tutup Dua Minggu
• Dapat Masker dan Hand Sanitizer dari ACE Hardware, Pemkot Malang Langsung Distribusikan ke RS Kecil
Eks politisi PKB ini menuturkan, pihaknya sudah memberi contoh korelasi mutasi terhadap keberhasilan penanganan Covid-19.
"Karena perubahan mutasi kemarin. Ini (kecamatan) Lawang dan Singosari sudah menunjukkan awal yang bagus," ujar Sanusi.
Bahkan, Sanusi menyebut ritme penularan Covid-19 di Kecamatan Singosari dan Kecamatan Lawang sudah stabil.
"Penekanannya peningkatan konfirmnya stagnan. Singosari dan Lawang gak ada perkembangan," ujar Sanusi.
Sementara itu, ternyata dana penanggulangan Covid-19 Kabupaten Malang penggunaannya masih terserap kurang dari 20 persen.
• Kasus Covid-19 di Kabupaten Malang Belum Turun, Bupati Sanusi Ingin Persentase Kesembuhan Meningkat
• SMAN 5 Kota Malang Siap Sambut New Normal, Sutiaji Sarankan Bayar Jajan di Kantin Pakai Barcode
• Gubernur Khofifah Minta Pemda di Jawa Timur Dorong Serapan Anggaran untuk Pulihkan Ekonomi
"Dana Covid-19 baru terserap di bawah 20 persen," ucap Sanusi.
Sanusi menjelaskan, dari total dana berjumlah Rp 470 juta untuk penanggulangan Covid-19, yang baru digunakan sekitar Rp 100 juta.
"Kemarin dievaluasi di pemprov dan kementerian juga BTT (belanja tidak terduga)-nya diturunkan," terang Sanusi.
Penurunan itu akan dimasukkan Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) Pemkab Malang untuk keperluan lainnya.
"Usulan penurunan BTT 10 hingga 15 persen. Sehingga sisanya bisa PAK dimasukkan ke pembangunan untuk menjalankan ekonomi," saran Sanusi.
Editor: Dwi Prastika