Buk Brombong di Jalan Tulungagung-Kediri Lagi-lagi Picu Kecalakaan, Mobil Nyaris Nyemplung Sungai
Daihatsu GranMax mengalami kecelakaan tunggal di jembatan kecil (buk) Brombong Kecamatan Ngantru, Tulungagung. Mobil Nyaris nyemplung sungai.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Sebuah mobil Daihatsu GranMax mengalami kecelakaan tunggal di jembatan kecil (buk) Brombong Kecamatan Ngantru, perbatasan Desa Kepuhrejo dan Pulerejo, Tulungagung, Kamis (6/8/2020).
Minibus warga abu-abu metalik W 1120 SB menabrak pembatas jembatan dan nyaris masuk sungai.
Mobil ini hanya mengalami kerusakan di bagian depan, dan pengemudinya, Irfan (28) asal Kelurahan Gandul, Kecamatan Cinere, Kota Depok, Jawa Barat selamat.
“Sepertinya pengemudi kurang menguasai situasi jalan, karena dia orang Jawa Barat,” terang Kapolsek Ngantru, AKP Puji Widodo.
Buk Brombong bukan kali ini saja mencelakakan pengemudi.
Menurut AKP Puji Widodo, selama dirinya bertugas di Polsek Ngantru, sudah belasan kali terjadi kecelakaan di lokasi ini.
• Warga Berbondong-bondong Buka Tabungan Emas di Pegadaian Tulungagung, Tren Meningkat di Masa Pandemi
• Naik Pitam hingga Hajar Dua Pemuda yang Bleyer Motor, Pria Tulungagung Ditangkap Polisi
Seingatnya, ada dua korban yang meninggal di lokasi kejadian.
“Kalau yang meninggal di lokasi ada dua. Yang luka-luka banyak,” ungkap AKP Puji Widodo.
Buk Brombong ini berada di ruas jalan nasional Tulungagung-Kediri.
Jalan ini dulunya hanya mempunyai dua lajur.
Namun sekitar lima tahun lalu ada proyek pelebaran jalan, dan menjadikannya empat lajur.
• Gugus Tugas Covid-19 Tulungagung Gelar Tes Acak, Temukan Sumber Penularan dari Pelaku Perjalanan
• Atlet Angkat Besi Kota Kediri Tetap Gelar Latihan di Tengah Terpaan Pandemi Covid-19
Sayangnya jembatan kecil ini tidak ikut dilebarkan, sehingga membuat leher botol.
Jalan yang awalnya ada empat lajur, kemudian berubah menjadi dua lajur.
Kondisi ini yang sering membuat pengendara mengalami kecelakaan.
“Terutama pengendara yang belum menguasai medan, pasti terkejut karena ada bottle neck. Mereka ini yang biasanya terlibat kecelakaan,” sambung AKP Puji Widodo.
Setidaknya ada dua jembatan kecil dengan kondisi serupa.
• Sudah Berusia 20 Tahun, Jembatan Gantung Kedungsoko Tulungagung Vital, Dinas PUPR Usul Jembatan Baru
• Bupati Rijanto Ikuti Upacara Pisowanan Agung, Puncak Peringatan Hari Jadi Kabupaten Blitar ke-696
Dua-duanya sama-sama membahayakan pengendara, dan memicu kecelakaan.
Warga sekitar berinisiatif memberi tanda lampu kelap-kelip untuk memperingatkan pengendara.
“Lampu ini cukup efektif untuk mencegah kecelakaan saat malam hari. Namun ternyata saat siang hari masih ada kecelakaan di lokasi ini,” ujar AKP Puji Widodo.
Dia berharap ada perhatian dari para pihak terkait agar memperhatikan buk Brombong Ngantru.
• Watulimo Zona Hijau, Bupati Trenggalek Sebut 3 SMP Memungkinkan Terapkan Pembelajaran Tatap Muka
• Ikut Panen Padi, Wali Kota Madiun Berharap Warga Bisa Optimalkan Lahan untuk Cukupi Bahan Baku Pecel
Sebab jika tidak juga dilebarkan seperti lajur yang ada, AKP Puji Widodo khawatir korban akan terus berjatuhan.
“Saat ada kunjungan anggota dewan, warga sudah pernah mengusulkan. Semoga saja lekas ada perbaikan,” pungkas AKP Puji Widodo.
Editor: Dwi Prastika