Virus Corona di Madiun
Petani di Kota Madiun Manfaatkan Lahan Kosong untuk Ketahanan Pangan di Tengah Pandemi Covid-19
Pekarangan di Kota Madiun yang sebelumnya dibiarkan kosong tidak dimanfaatkan, ia ubah menjadi perekebunan hortikultura dengan metode polybag.
Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Dwi Prastika
“Jadi nanti giliran sana panen, sini baru tanam. Sini panen, sana baru tanam,” kata Maidi.
Maidi berharap, upaya tersebut dapat mendongkrak roda perekonomian, serta menciptakan ketahanan pangan masyarakat Madiun di era new normal dan musim kemarau. Terlebih, saat ini permintaan sayur, buah, dan palawija di Madiun melonjak tinggi karena masyarakat ingin memenuhi kebutuhan imunitas tubuh.
Angka permintaan pun diprediksi akan terus meningkat seiring pertumbuhan jumlah penduduk.
Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk Kota Madiun pada 2018 mencapai 176.697 jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk setiap tahunnya sebesar 0,39 persen.
Kemudian, pemberian izin untuk menggelar hajatan di era new normal juga menjadi faktor yang memengaruhi peningkatan permintaan. Kini banyak warga yang menggelar pernikahan.
“Saya khawatir tiga bulan ke depan inflasi, cari barang tidak ada. Maka semua lahan tidur harus dihidupkan,” kata Maidi.
Editor: Dwi Prastika