Hampir Semua SMA/SMK di Ponorogo Siap Pembelajaran Tatap Muka, Langsung Ditutup Jika Ditemukan Kasus

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - SMA dan SMK sederajat di Kabupaten Ponorogo telah siap untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka yang akan diterapkan mulai Selasa (18/8/2020).

Sekda Kabupaten Ponorogo, Agus Pramono mengatakan, sesuai surat edaran Gubernur Jawa Timur nomor 420/11350/101.1/2020, Ponorogo yang masuk zona oranye akan menerapkan pembelajaran tatap muka dengan jumlah siswa yang masuk sebesar 25 persen dari kapasitas normal.

"Hari pertama yang masuk adalah kelas 3 SMA, lalu kelas 2 SMA, dan hari berikutnya kelas 1 SMA," kata Agus Pramono, Senin (17/8/2020).

Jika awalnya hanya enam SMA sederajat yang rencananya akan menerapkan pembelajaran tatap muka, Agus menjelaskan, untuk tanggal 18 Agustus besok, hampir semua SMA sederajat di Ponorogo akan menerapkan pembelajaran tatap muka.

Namun, khusus SLB Negeri Jenangan, lanjut Agus, pembelajaran tatap muka akan mundur sehari yaitu pada tanggal 19 Agustus 2020.

• Sambut HUT RI ke-75, Petugas Samsat Ponorogo Pakai Baju Pahlawan Kemerdekaan dan Pakaian Tradisional

• Pandemi Covid-19, Omzet Penjual Pernak-pernik Kemerdekaan di Ponorogo Turun Drastis

"Untuk tingkatan SMA/SMK di Ponorogo sudah kita izinkan sepanjang mereka sudah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan gugus tugas yang ada," lanjutnya.

Nantinya, pembelajaran tatap muka ini akan dipantau selama dua pekan dan jika dirasa sulit untuk menegakkan protokol kesehatan dan banyak yang dilanggar, maka akan dihentikan.

"Tapi kita lihat teman-teman kepala sekolah di tingkatan SMA, SMK, dan SLB  kemarin sudah siap dan ternyata mereka sudah menyiapkan jauh-jauh hari," terang Agus.

• Tegas Bersikap Netral dalam Pilkada Ponorogo 2020, Ponpes Gontor Punya Jalan Politik Sendiri

• SMA/SMK di Ponorogo Bersiap Lakukan Pembelajaran Tatap Muka, Siswa Wajib Bawa Surat Izin Orangtua

Pihak sekolah telah berkoordinasi secara intensif dengan gugus tugas, baik yang ada di kecamatan maupun yang ada di kabupaten untuk persiapan pembelajaran tatap muka ini.

"Tapi kalau nanti di dalam perkembangannya gugus tugas menemukan kasus, maka langsung  kita tutup. Untuk itu, kegiatan tatap muka ini perlu konsensus bersama agar semua pihak mentaati prosedur yang sudah kita tentukan," tegas Agus.

Editor: Dwi Prastika